Pasar saham pada Index Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh hingga ke level 5.823,23 hari Senin (15/5/21). Tidak Hanya IHSG saja, IDX Composite juga modar hingga minus 62.12% menjadi 5.772.28.
Jebolnya pasar saham ini disebut telah diprediksi sejak sepekan sebelumnya. Kekhawatiran yang paling mendasar tidak lain karena menguatnya kenaikan inflasi ke depan. Sementara kebijakan The Fed nantinya berpotensi investor untuk tarik dana besar-besaran.
Kekhawatiran itu jelas menjadi pemicu besar untuk melakukan aksi jual berjamaah. Posisi pasar akan mudah mengalami tekanan.
Di sisi lain, Bitcoin juga mengalami penurunan tajam. Bitcoin kembali melemah hingga dibawah level USD 40.000. Saat ini, bitcoin diperdagangkan di poin USD 39.725 atau sekitar Rp. 568 juta per BTC. Koreksi bitcoin ini hampir mendekati posisi terendah di awal tahun 2021 sekitar USD 32.000.
Meski melemah, proyeksi Bitcoin diperkirakan untuk kembali rebound, meski tidak dalam waktu yang singkat. Beberapa investor institusional besar justru memanfaatkan posisi ini untuk membeli bitcoin dengan harga yang lebih murah. Sebut saja seperti yang dilakukan oleh Microstrategy. Hanya dalam waktu satu pekan saja sudah melakukan penambahan simpanan aset digital bitcoin dengan total USD 25 juta. Penambahan simpanan aset digital bitcoin pertama kali dilakukan kurang dari sepekan sebelumnya, sebesar USD 15 juta. Sementara yang kedua kali dilakukan sehari lalu, bernilai USD 10 juta. CEO MicroStrategy Michael Saylor menyatakan pembelian bitcoin untuk simpanan di neraca perusahaan melalui Twitter.