Nenek 88 tahun yang tinggal di Brooklyn, New York, nampak begitu antusias untuk ikut andil bagian dalam agenda Bitcoin Lightning Network Hachathon. Nenek tersebut menggunakan topi dengan gambar simbol “Petir”, yang menandakan simbol Lightning Network Bitcoin. Agenda tersebut adalah serangkaian aktifitas saling transfer Bitcoin secara estafet menggunakan Lightning Network Bitcoin, atau yang disebut dengan istilah Lightning Torch.
Sonya, nama nenek 88 tahun tersebut. Sonya adalah nenek dari salah seorang pengguna Bitcoin, @Ibelite, yang juga berasal dari Brooklyn. Di dalam ciutannya, Ibelite mengatakan bahwa neneknya tertarik untuk ikut ambil bagian.
At 88, my grandmother is able to text, FaceTime and stream YouTube videos to a TV. She encouraged me to attend a Lightning Hackathon and she’s ready to take the lightning torch next! She can even be the oldest person to do so!! @starkness @labitcoineta @hodlonaut #LNTrustChain pic.twitter.com/Gd9gNKbELe
— Ibelite (@Ibelite) February 18, 2019
Sonya masih bisa untuk mengirim pesan teks, menggunakan FaceTime, maupun menonton streaming video Youtube. Sonya meyakinkan Ibelite bahwa dirinya siap menerima Lightning torch berikutnya. Lightning Torch tersebut adalah sebuah istilah dalam aktifitas saling transfer secara estafet tersebut.
Lightning Torch pada dasarnya diawali dari sebuah eksperimen sosial. Eksperimen sosial tersebut dilandasi untuk mengirim sejumlah Satoshi kepada orang yang tak dikenal menggunakan Lightning Network Bitcoin. Selanjutnya, orang yang menerima kiriman tersebut, apakah akan meneruskan pada orang lainnya kembali.
Nyatanya, eksperimen tersebut bahkan mampu menyedot perhatian besar komunitas Bitcoin. Sejumlah rentetan pengguna pun turut berkesinambungan berpartisipasi di Lightning Torch. Termasuk juga pendiri Twitter, Jack Dorsey.
Bukti Bitcoin Bisa Digunakan Semua Kalangan
Inisiatif Sonya untuk ikut terlibat dalam aktifitas Lightning Torch membuktikan bahwa Bitcoin menembus semua kalangan, termasuk juga untuk orang yang berusia lanjut sekalipun. Selama ini, anggapan yang sering terdengar bahwa Bitcoin dan teknologinya sulit untuk digunakan.
I just want to say THANK YOU one more time to @coingecko @hodlonaut and @starkness ! My 88 year old grandma now has the torch and I took this fantastic picture of her before she goes to bed 🙂 pic.twitter.com/1RmLt32c2L
— Ibelite (@Ibelite) February 19, 2019
Anggapan tersebut pada akhirnya juga terbantahkan. Kenyatannya, Sonya pun terbukti sudah mengenal teknologi Lightning Network yang digunakan di dalam Bitcoin. Tidak hanya menerima transfer Lightning Torch, Sonya justru sudah bisa menggunakan transaksi Bitcoin menggunakan Lightning Network tersebut. Hal ini justru menjadi tantangan terbuka bagi para generasi muda.
Sejumlah pengembangan Bitcoin yang telah muncul dan akan terus bermunculan semakin mengarah pada mempermudah penggunaan hingga di semua kalangan. Hal yang sama pun juga dilakukan terhadap Lightning Network, agar lebih bisa menjangkau semua kalangan dengan mudah.