Pihak kepolisian di Australia menyebut ada modus baru penipuan berkedok kripto menggunakan ATM Bitcoin. Modus penipuan ini bahkan sudah memakan 4 korban dengan total nilai kerugian sampai USD 50.000.
Modus tersebut dilakukan dengan terlebih dahulu memberitahukan korban bahwa mereka berhutang pajak. Para penipu kemudian meminta korban untuk segera membayar pajak menggunakan ATM Bitcoin terdekat.
Berdasarkan penuturan pihak kepolisian yang dituliskan di dailymail.co.uk (5/10/18), modus penipuan ini mentargetkan para imigran baru sebagai korbannya. Lalu menggasak puluhan ribu dolar dari para korban yang telah tertipu agar mau menggunakan ATM Bitcoin.
Empat orang yang telah menjadi korban dikabarkan berlokasi di pinggiran timur kota Melbourne. Sama seperti modus yang jelaskan diatas, korban diberitahu bahwa mereka mempunyai utang pajak yang harus segera dibayar.
Mayakinkan para korbannya, penipu mengancam status imigrasi mereka dalam bahaya jika tidak segera membayar. Penipu mengancam akan segera menangkap korban kecuali jika mereka mau menyimpan uang di ATM Bitcoin yang berada di Braybrook. Lokasi ATM Bitcoin tersebut merupakan salah satu lokasi ATM Bitcoin di kota Melbourne.
Dalam melancarkan aksinya, para penipu juga kerap mengatakan kepada korban bahwa pihaknya telah berbicara dengan akuntan ataupun polisi federal yang mengkonfirmasi kebenaran utang pajak tersebut.
Katherine Lehpamer dari kepolisian Melbourne mengatakan, “Siapapun yang mendapat panggilan semacam ini harus menanyakan kepada otoritas terkait sebelum membayarkan uang”, terangnya.
“Kami percaya ada sejumlah korban yang mungkin disini dengan Visa dan tidak menyadari bahwa pihak berwenang tidak akan pernah meminta untuk menyetor uang melalui ATM,” tambahnya.
Modus semacam ini ternyata pernah terungkap sebelumnya sebulan yang lalu. Waktu itu kepolisian Australia selatan menyebut ada modus yang sama. Para penipu merampas ribuan dolar dari korban dengan menyamar sebagai staf kantor pajak Australia.
Sedangkan di tahun 2017, pihak Australian Competition & Comsumer Commission Scamwatch (ACCC) mengungkap data di bulan Februari. Pihak ACCC di bulan tersebut telah menerima 1.289 keluhan dengan total kerugian sebesar USD 1.218.206.
Imigran baru memang menjadi target utama modus penipuan tersebut. Hal tersebut dianggap lebih memungkinkan dapat melancarkan modus penipuan karena para korban kerap akan takut jika berimplikasi dengan status keimigrasiannya.
Selain itu para imigran baru cenderung tidak banyak bertanya. Alasannya, karena para pendatang baru kerap belum punya tolak ukur yang mampu membedakan benar tidaknya dari pihak berwenang atau tidak.