Magog, sebuah kota di propinsi Quebec, Kanada, memberlakukan Moratorium pertambangan kripto karena adanya kekhawatiran kekurangan pasokan energi listrik. Keputusan itu diambil setelah sebelumnya melakukan voting pada hari Selasa lalu (03/4/18).
Dilansir dari CBC.CA, Magog telah menangguhkan perijinan beberapa perusahaan pertambangan kripto baru di wilayah tersebut. Dua perusahaan pertambangan kripto tersebut adalah Bitfarms dan BitLinksys. Beberapa kota di Kanada, memang dikabarkan menjadi destinasi perusahaan pertambangan kripto baru lantaran tarif listriknya yang murah.
Dari data perbandingan tarif rata-rata energi listrik di tahun 2011, Kanada memang menjadi negara dengan tarif listrik terendah ketiga setelah India dan China. Tarif rata-rata per kwh di Kanada pada tahun tersebut, berkisar hanya 10 sen USD saja.
Baca Juga: Plattsburgh Berlakukan Moratorium 18 Bulan
Karena murahnya tarif listrik itu, kabarnya propinsi Quebec di Kanada itu telah dibanjiri dengan permintaan ijin perusahaan-perusahaan pertambangan kripto. Perusahaan pertambangan kripto, jelas akan membutuhkan supply energi listrik yang besar. Sebut saja pada kedua perusahaan Bitfarms dan BitLinksys, rata-ratanya akan membutuhkan 20 megawatts energi listrik per hari untuk operasi pertambangan kriptonya.
Pihak regulator, baik Hydro-Quebec dan pemerintah propinsi Quebec akhirnya memutuskan untuk menangguhkan ijin perusahaan-perusahaan itu. Pihak Hydro-Quebec, merasa jika keseluruhan perijinan itu diberikan, maka 25% supply energi listrik di propinsi itu hanya digunakan untuk pertambangan kripto saja. Vicki May Hamm, dari pemerintah kota Magog mengatakan, “Jumlah batas maksimum pasokan energi listrik dari Hydro-Quebec untuk kami praktis hampir mencapai limit,” ujarnya.
Regulator di kota Magog melakukan moratorium yang sama seperti yang telah diberlakukan Brome – Missisquoi (federal electoral district di Quebec). Sebulan sebelumnya, Brome-Missisquoi juga telah melarang pertumbuhan perusahaan pertambangan kripto baru selama jangka waktu kurang lebih tiga bulan.
Selain alasan utama karena membutuhkan pasokan listrik yang besar, perusahaan pertambangan kripto juga dianggap tidak banyak memproduksi lapangan kerja baru. Marc Antoine Pouliot, juru bicara pihak Hydro Quebec membenarkan hal itu, “Pertambangan cryptocurrency tidak banyak menciptakan lapangan kerja,” tegasnya.
Pouliot membandingkan pertambangan kripto dengan perusahaan-perusahaan seperti data centre, dan industri aluminium. Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut mengkonsumsi energi listrik yang relatif lebih sedikit dibandingkan pertambangan kripto. Sedangkan pertambangan kripto menciptakan lapangan kerja jauh lebih kecil jika dihitung per megawatt listrik yang dikonsumsi.