Awan mendung kian menyelimuti Bitcoin. Belum reda terkena dampak penjualan bitcoin setara USD 300 juta oleh Nobuaki Kobayashi, kemarin (14/03/2018), kini Google mengumumkan melarang iklan terkait cryptocurrency mulai Juni 2018 mendatang. Google akan melarang iklan cryptocurrency dan konten terkait lainnya seperti initial coin offerings (ICO), cryptocurrency exchanges, cryptocurrency wallets, and cryptocurrency trading advice.
Dilansir dari CNBC, Scott Spencer Director of Sustainable Ads Google mengatakan, “Kami memang tidak mengetahui secara pasti bagaimana masa depan uang digital ini, tetapi kami menyadari ada konsumen yang merasa dirugikan melalui iklan-iklan itu. Untuk mengurangi dampaknya, kami merasa harus melakukan langkah-langkah yang sangat tegas.”
Pengumuman Google itu langsung berdampak pada jatuhnya harga bitcoin dan mata uang digital lainnya. Berdasarkan data dari coinmarketcap.com, pada Selasa pagi harga Bitcoin bertengger di US$ 9 ribu, lalu melorot ke US$8700 pada malam hari. Hingga tulisan ini ditulis, Bitcoin melemah di US$7.994. Menurut beberapa analis, Bitcoin terancam tergerus hingga setidaknya US$5.000 dalam beberapa bulan mendatang, hingga akan bullish kembali. Di tengah ketidakpastian ini, investor diharapkan tidak panik berlebihan tetapi tetap harus ekstra hati-hati.
Pengumuman itu pun sebenarnya bukan khusus diperuntukkan bagi iklan cryptocurrency saja. Termaktub dalam larangan kebijakan produk keuangan, Google juga melarang pemasangan iklan contracts for difference, rolling spot forex, dan financial spread betting, termasuk pula binary options dan produk serupa lainnya.
Awal tahun ini harga Bitcoin pun tertekan setelah Facebook mengumumkan larangan iklan terkait uang digital. Facebook mengungkapkan bahwa iklan uang digital berpotensi mengandung praktik-praktik promosi yang menjebak. Larangan serupa juga terjadi di Tiongkok. Iklan-iklan terkait ICO dan bursa kripto telah sirna. Namun demikian, khusus Facebook, larangan itu tak berlangsung lama. Hingga detik ini iklan terkait uang digital masih bisa “dinikmati”.