Atiku Abubakar memberikan janji politik jika dirinya terpilih menjadi presiden nanti. Atiku Abubakar berjanji untuk meregulasikan kripto di Nigeria. Abubakar yang saat ini mencalonkan diri menjadi presiden di Nigeria menyatakan untuk memasukkan cryptocurrency dan teknologi blockchain di dalam kurikulum pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Pria kelahiran 25 November 1946 dari partai Kongres Aksi ini berhasil mengalahkan 50 kandidat lain menjadi calon presiden incumbent. Untuk pemilihan presiden di Nigeria sendiri akan dilangsungkan pada bulan Februari mendatang.
Atiku Abubakar, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Olusegun Obasanjo sebagai Presiden Nigeria. Pada pemilihan nanti, salah satu pesaing utama Atiku adalah dari Partai Demokrat Rakyat.
Terkait dengan janji politik di dalam kampanyenya, Atiku sudah merilis draf kebijakan tersebut sejak 19 November lalu. Salah satu kebijakan didalamnya menyoal untuk meregulasikan dunia kripto jika terpilih sebagai Presiden.
Alasan utamanya, Atiku melihat perlu dirumuskan kebijakan yang lebih komprehensif terkait dengan teknologi blockchain dan kripto. Ekonomi berbasis teknologi informasi dan komunikasi, termasuk juga dengan teknologi blockchain di era digital perlu disiapkan sejak dini.
Menurutnya, literasi tentang teknologi blockchain dan dunia cryptocurrency perlu ditambahkan di dalam kurikulum sekolah. Harapannya, siswa dapat mempelajarinya sejak usia dini, di sekolah dasar.
“Misi saya adalah memastikan bahwa perekonomian Nigeria bisa lebih responsif menghadapi tantangan ekonomi di abad 21, dengan kecepatan teknologi yang luar biasa dan dinamis.”
Janji politik dari Atiku Abubakar tentu bersifat janji politis saja, namun sejauh ini di Nigeria memang belum memutuskan secara pasti untuk menerima mata uang kripto. Bahkan Bank Sentral Nigeria (CBN), Godwin Emifiele sendiri sudah memberikan pernyataan bahwa mata uang kripto tidak lebih hanya sebagai instrumen spekulatif saja.
Meski demikian, pemerintah Nigeria sendiri dikabarkan sudah mulai melakukan pendalaman tentang potensi Bitcoin sebagai alat pembayaran, termasuk juga pro dan kontra yang melingkupinya.