Pihak IRS, bakal mulai secara intensif untuk melakukan investigasi penipuan pajak kripto. Demi mendukung upaya tersebut, pihak IRS bahkan telah bekerjasama dengan beberapa lembaga pemerintah dari lima negara seperti Australia, Kanada, Belanda, Inggris, dan juga Amerika.
Kerjasama IRS dengan banyak instansi tersebut dilakukan pada Senin lalu. Alhasil, upaya untuk memerangi penipuan pajak dan juga potensi pencucian uang berkaitan dengan dunia kripto itu terwujud menjadi Chief of Global Tax Enforcement atau yang disebut dengan J5.
Langkah tersebut adalah sebagai tindak lanjut atas permintaan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan dalam mengurangi tindak kejahatan pajak. Sedangkan pihak Internal Revenue Service sendiri memang sengaja untuk mengambil pendekatan lain itu untuk bisa menggalang kerjasama secara internasional.
Mata uang berbasis kripto, dianggap terlalu mudah untuk bisa mentransfer uang secara internasional, lintas batas negara. Kemudahan tersebut sekaligus menjadi perhatian khusus lembaga-lembaga pemerintah. Tidak lain, adalah karena merasa sulitnya untuk bisa menyelidiki dan menuntut potensi kejahatan yang bisa ditimbulkan.
Kepala IRS-CI, Don Fort, memberikan keterangan di Forbes terkait dengan inisiatif internasional tersebut. Fort menjelaskan bahwa IRS tidak dapat terus beroperasi jika hanya menggunakan cara-cara yang sama di masa sebelumnya. Pihaknya selama ini harus mencari informasi hingga keseluruh dunia, sedangkan para kriminal cukup terorganisir, bisa memanipulasi sistem dan mengeksploitasi kerentanan demi keuntungan mereka pribadi.
Menurutnya, dengan terbentuknya J5, bisa merobohkan tembok-tembok penghalang itu. Bidikan kerjanya dapat menjadi kelompok operasional yang diharapkan mampu menekan tindak kriminalitas global, seperti juga soal penipuan pajak kripto.
Pihak IRS, bakal mulai secara intensif untuk melakukan investigasi penipuan pajak kripto. Demi mendukung upaya tersebut, pihak IRS bahkan telah bekerjasama dengan beberapa lembaga pemerintah dari lima negara seperti Australia, Kanada, Belanda, Inggris, dan juga Amerika.
Kerjasama IRS dengan banyak instansi tersebut dilakukan pada Senin lalu. Alhasil, upaya untuk memerangi penipuan pajak dan juga potensi pencucian uang berkaitan dengan dunia kripto itu terwujud menjadi Chief of Global Tax Enforcement atau yang disebut dengan J5.
Langkah tersebut adalah sebagai tindak lanjut atas permintaan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan dalam mengurangi tindak kejahatan pajak. Sedangkan pihak Internal Revenue Service sendiri memang sengaja untuk mengambil pendekatan lain itu untuk bisa menggalang kerjasama secara internasional.
Mata uang berbasis kripto, dianggap terlalu mudah untuk bisa mentransfer uang secara internasional, lintas batas negara. Kemudahan tersebut sekaligus menjadi perhatian khusus lembaga-lembaga pemerintah. Tidak lain, adalah karena merasa sulitnya untuk bisa menyelidiki dan menuntut potensi kejahatan yang bisa ditimbulkan.
Kepala IRS-CI, Don Fort, memberikan keterangan di Forbes terkait dengan inisiatif internasional tersebut. Fort menjelaskan bahwa IRS tidak dapat terus beroperasi jika hanya menggunakan cara-cara yang sama di masa sebelumnya. Pihaknya selama ini harus mencari informasi hingga keseluruh dunia, sedangkan para kriminal cukup terorganisir, bisa memanipulasi sistem dan mengeksploitasi kerentanan demi keuntungan mereka pribadi.
Menurutnya, dengan terbentuknya J5, bisa merobohkan tembok-tembok penghalang itu. Bidikan kerjanya dapat menjadi kelompok operasional yang diharapkan mampu menekan tindak kriminalitas global, seperti juga soal penipuan pajak kripto.