Siapa yang tidak mengenal Jemie Dimon, sosok ini sudah cukup sering menbeluarkan pernyataan yang negatif tentang Bitcoin selama ini. Ia kerap menyebut Bitcoin adalah penipuan, dan pernyataannya tersebut cukup banyak dimuat di berbagai media.
Meski saat itu ia sempat memberikan meminta maaf atas pernyataan tersebut, namun Jemie Dimon kembali memberikan pernyataan negatif lainnya. Padahal, Jemie Dimon sendiri sudah banyak diketahui duduk dibelakang layar pada sejumlah proyek kripto selama ini.
Ditambah lagi, baru-baru ini pihak JPMorgan meluncurkan JPM coin. Proyeknya ini disebutnya sebagai cryptocurrency pertama yang dibackup oleh perbankan dunia. Namun kini giliran Jamie Dimon sendiri dihujat.
Sejumlah tokoh di komunitas bitcoin bahkan menyebut JPM Coin tak ubahnya seperti halnya “Shitcoin” kebanyakan. Jika kita sudah kerap mendengar varian token Stablecoin, maka JPM Coin tak ubahnya seperti demikian.
JPM Coin bahkan tidak layak untuk disebut sebagai sebuah cryptocurrency. Landasan utama sebuah Cryptocurrency tentu berkarakter terdesentralisasi, bukan menjadi anderbow korporasi dibelakangnya. Proyek JPM Coin pun kemudian dicibir habis di komunitas kripto.
Sebut saja seperti Nick Szabo yang mengatakan bahwa JPM Coin tak ubahnya seperti Petro, penuh dengan ketidakjelasan konsep dibelakangnya. Nick Szabo, yang kerap dianggap sebagai sosok dibelakang nama pseudonym Satoshi Nakamoto ini menyebut JPM coin bukanlah sebuah cryptocurrency.
Correct. JPM Coin and its near-twin the Petro lack the predominant source of value that distinguishes cryptocurrencies from bank money: trust minimization. https://t.co/5Xfq9B5I65
— Nick Szabo 🔑 (@NickSzabo4) February 15, 2019
Tidak ada yang baru termasuk dalam varian Stablecoin. Terlebih, konsep JPM coin bahkan menggunakan private blockchain didalamnya. Tidak ada guna sebuah varian yang dibangun diatas private blockchain. Apalagi jika menyoal bagaimana potensi cryptocurrency yang mampu mengeliminir peran pihak ketiga dan desentralisasinya.