CEO dan pendiri Tesla Elon Musk kini menjadi musuh Anonymous. Kelompok hacker anonim ini mengunggah video yang menyatakan Elon Musk yang telah dianggap arogan dan merusak pasar bitcoin dan cryptocurrency melalui akun Twitter.
Melalui video yang diuggah via Youtube, grup Anonymous menyebut bahwa penghasilan terbesar Tesla selama ini bukanlah dari penjualan mobil listrik, melainkan dari subsidi pemerintah terkait pasar karbon.
Anonymous juga menyebut bahwa Elon tidak benar-benar seseorang yang inovatif. Tesla sendiri hanya sebuah perusahaan yang dibeli dari dua orang yang benar-benar cerdas, yakni Martin Eberhard dan Marc Tarpenning.
Terkait dengan Bitcoin, Tesla sendiri sudah mendapat banyak keuntungan yang diperoleh saat membeli sejumlah besar Bitcoin di dalam neraca perusahaan. Pendapatan ini bahkan dinilai lebih besar ketimbang nilai sahamnya.
Beberapa waktu sebelumnya saham Tesla ambruk terkena imbas penjualan mobil di China yang telah menurun drastis sejak bulan April hingga Mei 2021. Pemerintah China sendiri lagi gencar-gencarnya memberikan pengawasan produsen mobil listrik Tesla dari Amerika Serikat. Padahal China adalah negara penyumbang pasar terbesar ke dua setelah AS. Setidaknya pasar China berkisar 30% dari seluruh penjualan mobil Tesla.
Pendapatan besar dari Bitcoin tersebut dianggap sebagai keterlibatan antara pihak Tesla dengan Pemerintah melalui dana subsidi karbon. Sebaliknya, Elon Musk kemudian secara tiba-tiba juga terlibat dalam pendirian dewan pertambangan Bitcoin. Grup ini adalah terdiri dari para milyarder seperti Michael Saylor dari Microstrategy dan yang lain.
Sedangkan postingan Elon Musk di Twitter, cenderung dirinya berdiri di dua kaki hanya untuk mengeruk keuntungan. Sebelumnya, postingan Elon yang paling banyak menimbulkan kontroversial, ketika Tesla memutuskan tidak menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran. Alasannya Tesla menganggap Bitcoin tidak ramah lingkungan.
Menanggapi hal tersebut, grup Anonymous justru mengungkap bagaimana Elon Musk telah mengeruk untung dari penambangan batu mulia Zamrud di Zambia. Belum lagi pertambangan bahan batere Lithium yang dipergunakan untuk mobil listrik Tesla justru lebih merusak lingkungan.