Apa jadinya hidup Anda tanpa akses Internet. Bayangkan pula, ketika di masa depan, Anda hidup tanpa akses ke kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Agorai percaya, di tengah-tengah kontrol sentralistik terhadap kecerdasan buatan dan Big Data oleh perusahaan-perusahan besar seperti Google, Facebook dan Twitter, demokratisasi terhadap kecerdasasan buatan adalah solusi tepat. Agorai melakukannya dengan membentuk marketplace sebagai sebuah platform yang mempertemukan antara penyedia teknologi kecerdasan buatan dengan penyedia data set. Entitas itu pun harus memastikan biayanya jauh lebih murah; transparan dan bisa diakses secara mudah oleh siapa saja. Dengan demikian kecerdasan buatan dan berbagi data pengguna kelak menjadi lebih merakyat.
Berikut petikan hasil wawancara Cryptonewsasia.com dengan Kamil Mehmood anggota tim Agorai, di sela-sela acara “Token2049” di Hongkong beberapa waktu lalu. Cryptonewsasia.com adalah media daring yang berbasis di Malaysia, yang juga merupakan mitra bitcoinmedia.id dalam berbagi informasi soal industri TI.
Apa masalah utama yang ingin dipecahkan oleh Agorai?
Akses terhadap kecerdasasan buatan adalah sesuatu yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Bayangkan jika hari ini perusahaan Anda tidak memiliki akses Internet, maka Anda tidak dapat berfungsi penuh dalam menjalankan kompetisi bisnis. Di masa depan pun, setidaknya dalam lima tahun, Anda akan mengalami kemunduran sangat berarti jikalau Anda tidak memiliki akses terhadap kecerdasan buatan. Itu tak hanya terjadi pada perusahaan besar, tetapi pula kepada diri pribadi, termasuk perusahaan rintisan.
Masalah utamanya adalah, saat ini teknologi kecerdasan buatan yang canggih dan mahal dikuasai oleh segelintir perusahaan, di antaranya Amazon, Google, Facebook, Microsoft dan Tencent. Masalah lainnya semua data yang dikumpulkan oleh perusahaan itu ditampung di satu tempat terkontrol-sentral guna memperkuat produk kecerdasan buatan mereka.
Saya bersama anggota tim lainnya di Agorai percaya kami memiliki solusi atas permasalahan itu. Kami memulainya dengan menjalin kerjasama dengan penyedia teknologi kecerdasan buatan, tidak termasuk perusahaan-perusahaan besar itu tentu saja. Masing-masing mitra kami menangani banyak aspek berbeda di bidang kecerdasan buatan. Sejalan dengan itu kami menjalin komunikasi intens dengan perusahaan penyedia data, sebab kecerdasan buatan tanpa data pasti sia-sia. Sebab data tersebut adalah bahan baku untuk “melatih” program kecerdasan buatan. Nah, program kecerdasan buatan dan data secara ideal harus berdiri bersama di satu tempat untuk membentuk nilai ekonomi.
Apa alasan kuat para penyedia data ingin bekerja sama dengan Agorai?
Ada banyak contoh sebenarnya, salah satunya adalah perusahaan telekomunikasi saat ini mempunyai banyak data tentang perilaku konsumennya. Data itu tidak secara mendalam dianalisis, padahal memiliki nilai tambah untuk bidang lainnya. Penghalang utamanya adalah masalah hukum dan regulasi. Kendati demikian, dalam berbagai kesempatan kami berbincang dengan perusahaan telekomunikasi, kami menjamin bahwa database yang mereka miliki tidak diserahkan sepenuhnya kepada kami. Agorai dengan kekuatan kecerdasan buatan hanya diberikan izin untuk mengakses database itu dalam jarak jauh tentu saja. Kami juga memberikan pengertian bahwa akses itu pun dijamin sangat aman, tersamar (anonymously) serta diasaskan pada semangat ilmiah dan pembelajaran. Itulah aspek di mana perusahaan telekomunikasi dapat memberi nilai tambah pada database yang mereka miliki, dalam makna bisa dijual di marketplace, tanpa berdampak pada masalah privasi.
Sebagian besar data dikontrol oleh banyak perusahaan Internet raksasa, menurut Anda apakah hasil kerja Agorai dapat lebih baik berbanding mereka?
Satu langkah yang kami pikir efektif adalah denga menjalin kemitraaan strategis dengan perusahaan data yang bereputasi baik. Mereka juga memiliki kerjasama dengan perusahaan raksasa Internet dan saling berbagi data. Di marketplace Agorai penyedia database akan dibayar atas data yang mereka sediakan. Ada aturan baru akan mengemuka (bermula di Eropa), bahwa data yang dipegang oleh perusahaan Internet raksasa, tak lagi bebas digunakan oleh perusahaan bersangkutan, tetapi menjadi hak pengguna sendiri. Jadi, karena data sejatinya milik pribadi dan komunitas, maka kecerdasan buatan sepatutnya juga seperti itu, termasuk pengembangan berikutnya agar lebih bermanfaat bagi khalayak.
Apa informasi terbaru tentang penawaran token perdana Agorai?
Kami masih dalam tahap presale. Beberapa investor akan mendapatkan rabat (potongan harga) untuk pembelian token kami. Untuk tahapan public sale akan diselenggarakan sesuai jadwal dalam beberapa bulan mendatang. Informasi lebih lanjut bisa mengunjungi website kami: www.agorai.ai.