Christine Lagarde, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) menganggap bahwa bitcoin maupun 1.600 varian altcoin dan token yang telah beredar tidak lagi dapat dihindarkan. Ia menuliskan hal tersebut pada blog IMF Senin lalu (16/04/18).
Lagarde mengakui bahwa bulan sebelumnya ia memandang banyak sisi gelap terhadap dunia kripto, termasuk atas potensi penggunaan kripto untuk pencucian uang maupun pendanaan teroris. Saat dia bertandang di Indonesia bulan Maret lalu, Lagarde pun juga memberikan nada serupa, bahkan menurutnya peregulasian dalam skala internasional terhadap cryptocurrency tidak dapat dihindari karena perlu segera diambil tindakan.
Nampaknya fungsi dan manfaat dibalik teknologi dunia kripto, ibarat sama dengan munculnya era dot-com. Internet telah merubah cara hidup. Ia bahkan memberikan alasan terkait beberapa potensi dan manfaatnya.
Beberapa manfaat yang dituliskan adalah terkait dengan kecepatan dan murahnya biaya transaksi. Lagarde menuliskan, “Aset kripto memungkinkan transaksi keuangan cepat dan murah, sembari menawarkan beberapa kemudahan uang tunai. Beberapa layanan pembayaran ke luar negeri hanya dalam hitungan jam, bukan hari. Jika aset kripto yang diterbitkan secara privat, tetap beresiko dan tidak stabil, mungkin ada permintaan bagi bank-bank sentral untuk menyediakan bentuk uang digital. Ide itu kami teliti dalam Laporan Stabilitas Keuangan Global – DLT.”
Dalam pandangan Lagarge terhadap perkembangan dunia fintech, revolusi akan fintech tidak akan menghilangkan kebutuhan pihak perantara seperti broker ataupun bankir. Namun, Christine Lagarge juga menilah bahwa ada harapan aplikasi terdesentrasi aset kripto tetap akan mengarah pada diversifikasi lanskap keuangan secara menyeluruh.
Atas dasar itu, menurutnya keseimbangan yang baik antara penyedia layanan dengan sistem terpusat maupun non terpusat serta ekosistem keuangan lain yang lebih efisien dapat berpotensi lebih kuat untuk dapat menolak berbagai ancaman.
Sejauh ini, dunia bitcoin dan kripto secara umum cukup banyak dipandang bakal membawa implikasi terhadap stabilitas keuangan. Namun Lagarde menilai aset kripto tidak menimbulkan bahaya secara langsung. Meski demikian pihak regulator tetap harus waspada, sebab menurutnya aset kripto tetap memiliki potensi memperlebar resiko perdagangan.
Terkait di IMF, Lagarde juga menilai harus tetap mengikuti perkembangan pesat pasar dan teknologi yang mengiringinya. Anggapannya, agar harus mampu untuk bertindak secara cepat dalam menutupi kesenjangan pengetahuan terhadap dunia kripto. Hal tersebut dianggap dapat menghambat efektifitas dalam memantau aset-aset kripto.
Dalam memahami resiko aset dunia kripto yang dipandang dapat menimbulkan stabilitas keuangan, Lagarde menilai perlu ada pembedaan antara ancaman nyata dan ketakutan yang tidak perlu. Alasannya, pendekatan yang jernih dapat membantu dalam memanfaatkan keuntungan dan menghindari perangkap atas lanskap aset-aset kripto baru.