Bursa Kripto Coinrail Korea diretas, kurang lebih 40 juta USD dalam bentuk Token ICO yang ada di bursa tersebut raib pada akhir pekan kemarin. Dari sejumlah informasi yang ada, total jumlah yang hilang tersebut adalah berasal dari Token ICO, bukan Altcoin pada umumnya.
Bursa Kripto Coinrail Korea yang berhasil diretas di akhir pekan lalu, memang bukanlah salah satu bursa kripto besar di Korea. Namun pada bursa itu, mempunyai volume perdagangan yang lumayan besar juga. Berdasarkan volume perdagangan di coinmarketcap.com, volume perdagangan bursa kripto Coinrail Korea itu masuk di 90 besar bursa kripto dunia.
Dilansir dari Techcrunch, jumlah token yang telah raib terbesar adalah Token NPXS (Pundi X). Jumlah Token NPXS yang raib mencapai nilai hingga 19,5 juta USD, setara dengan 271,8 miliar rupiah. Sedangkan Token Aston X yang raib senilai 13,8 juta USD atau setara dengan 192,4 miliar rupiah. Ditambah lagi dengan Token Dent dan Tron yang juga raib. Total token Dent yang hilang mencapai 5,8 juta USD (80,8 miliar rupiah). Sedangkan Token Tron mencapai 1,1 juta USD, nilainya kurang lebih 15,3 miliar rupiah.
Kabarnya, total jumlah token yang telah raib di bursa kripto Coinrail itu adalah sesuai dengan jumlah nilai address wallet yang diduga besar adalah milik penyerang. Pihak Pundi X kemarin, mempublikasikan kebenaran peristiwa itu. Menurut pihak Pundi X, pada 10 Juni lalu, ada 2.619.542.080 token NPXS yang telah ditransfer ke IDEX.
Bisa dikatakan, bahwa pihak Pundi X adalah pihak yang paling banyak dirugikan dari peristiwa tersebut. Wajar saja, karena total token yang raib itu besarannya senilai 3% dari total supply token mereka. Sementara itu pihak Aston kabarnya akan membekukan total token yang raib itu, agar penyerang tidak bisa mencairkan token tersebut.
Pihak bursa Coinrail pasca serangan itu, menyatakan bakal memindahkan 70% dari total aset mereka ke cold storage untuk membuatnya lebih aman. Terkait dengan insiden itu, pihak Coinrail juga akan menyelidiki lebih lanjut, termasuk juga melibatkan dari pihak kepolisian.
Apa yang terjadi pada bursa kripto Coinrail Korea ini, lagi-lagi menambah deretan panjang bursa-bursa kripto yang telah mengalami hal serupa selama ini. Bursa-bursa kripto ini umumnya adalah penyedia layanan bursa kripto, berfungsi sebagai pihak ketiga dalam dunia kripto. Secara umum, pihak ketiga penyedia layanan bursa kripto itu masih bersifat konvensional, karena masih menggunakan sistem terpusat yang sangat rentan menjadi obyek sasaran tembak para penyerang.