Blossom Startup Bitcoin Jalankan Syariah Dalam Pembiayaan Usaha Tanpa Melanggar Hukum Islam
Blossom Startup Bitcoin. Nama lengkapnya adalah Matthew Joseph Martin. Pria yang tinggal di San Francisco ini memberi nama startupnya Blossom Finance, berbasis di Indonesia. Pada startup yang didirikannya, sengaja mendasarkannya dengan syariah hukum keuangan Islam, karena ia telah memeluk Islam beberapa tahun yang lalu.
Dari Islam, kemudian Martin pun mempelajari sendi-sendi hukum keuangan yang sesuai dengan syariah. Terutama yang berkaitan dengan pinjaman dengan bunga. Ia pun akhirnya melihat bahwa pembiayaan bank dengan model konvensional, tidak sesuai untuk bisnis kaum muslim.
Martin memeluk Islam berawal ketika dia berhubungan dengan seorang gadis yang dibesarkan dari latar belakang muslim. Meski gadis itu bukan seorang muslim, tapi dari situlah dia mulai meneliti tentang agama Islam. Terlebih ketika itu mereka berdua sempat memutuskan untuk menikah. Namun hubungan mereka terputus ditengah jalan. Meski begitu, Martin tetap mempelajari Islam, dan memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Martin mengenal Bitcoin, karena memang latar belakang pekerjaannya banyak berhubungan dengan teknologi industri keuangan. Ketika melihat Bitcoin, sebuah mata uang digital terdesentralisasi ini dianggap layaknya sebuah revolusi mata uang digital.
Ia melihat ada sebuah tantangan besar. Lalu mulai terbesit untuk membuat sebuah layanan yang terkait dengan Bitcoin. Awalnya ia membuat sebuah layanan jual beli Bitcoin yang bisa menarik tagihannya dari ponsel secara langsung. Bisnisnya berjalan dengan lancar. Namun ia menemui sebuah kendala dalam arus kas tunainya. Hal itu karena ia harus menunggu lama untuk pembayaran. Ketika ia membutuhkan pinjaman untuk menutupinya, ia menyadari bahwa itu tidak diizinkan oleh Islam.
Dari pengalaman tersebutlah yang mendasari pendirian Blossom Finance. Pada startup ini, perusahaan mengumpulkan modal yang berasal dari para investor di seluruh dunia. Selanjutnya, meneruskan dana tersebut pada lembaga keuangan mikro untuk bisa di investasikan. Ketika telah melalui siklus tahunan, perusahaan pun akan membagikan keuntungan yang didapat kepada investor.
Sehingga pada dasarnya, Blossom finance ini adalah sebuah investasi. Atau bisa dikatakan fungsinya seperti sebuah perbankan mikro. Dan dengan bentuk investasi, tidaklah sama seperti pinjaman. Dana itu dimasukkan pada sebuah bisnis ataupun proyek yang juga membawa resiko terjadinya kegagalan. Dan resiko ini juga menjadi satu prinsip utama dalam keuangan yang berdasar Islam. Antara keuntungan dan resiko di dalam Islam, harus dibagi.
Penanaman investasinya nanti diharapkan bisa membantu 10 hingga 20 usaha mikro yang ada di Indonesia, karena Blossom telah berpusat di Indonesia. Ide untuk bisa saling membantu pengembangan usaha mikro dan bekerjasama dengan itu menjadi penyemangat khusus bagi Martin dalam menjalankan Blossom. Bagaimana jika misalkan ada kerugian pada investasi yang telah ditanamkan?
Jika nantinya pada investasi yang telah ditanamkan tidak membuahkan keuntungan, maka Blossom pun tidak akan mengenakan biaya. Pada akhirnya, antara kedua belah pihak baik Blossom dan investor, cara mengambil keuntungannya tanpa harus melanggar larangan syariah Islam, yakni tidak mengenakan bunga.
Sedangkan Bitcoin, dipilih oleh Martin karena pada open ledger Bitcoin (Blockchain) memungkinkan proses transparansi transaksi. Karena semuanya akan tercatat secara rapi dan detail di dalamm Blockchain. Dan siapapun bisa melihat dan mengecek secara terbuka.