BitcoinMedia – Protokol Lapisan Jaringan. Konferensi Blockchain POW’ER 2019 Global Developer” di Beijing Cina resmi dibuka pada 21 Agustus, dua hari lalu. Sebagai pembuka acara adalah diskusi panel yang membahas tentang ekonomi terdistribusi. Agenda konferensi tersebut bertujuan untuk menganalisa dan membuat proyeksi peluang masa depan ekonomi terdistribusi. Baik pada sektor teknologi ruang penyimpanan terdistribusi, pengembangan ekonomi terdistribusi, hingga diskusi mendalam tentang arsitektur bisnis terdistribusi.
Bob Qin selaku Chief Scientis dan Ketua Yayasan Blockchain Amerika Utara diundang sebagai salah satu tamu istimewa dalam diskusi khusus bertema “Komputasi Terdistribusi dan Terdesentralisasi: Inovasi Jaringan Publik e-Commerce Terdistribusi” beserta para peserta yang hadir.
“Pola Lapisan protokol ketimbang satu rantai untuk semua hal”, adalah ungkapan pemikiran arsitektur teknis Bob Qin, Chief Scientist BitCherry. Menurutnya, BitCherry saat ini sepenuhnya mampu mendukung lingkungan rantai e-commerce yang hebat,
Ketika proyek e-commerce terdistribusi diusulkan, dirancang, dan diimplementasikan secara canggih pada industrinya, BitCherry lantas merawat baik “tradisi” dan “inovasi” itu. Sedangkan pemisahan protokol dari rantai public mendasar dengan menggunakan lapisan protokol (layer) bermanfaat untuk menciptakan berbagai fungsi lain.
Sehingga tidak hanya memungkinkan lapisan protokol dapat terintegerasi secara mendalam pada industry e-commerce saja, melainkan juga mengoptimalkan skenario aplikasi e-commerce terdistribusi. Meningkatkan fleksibilitas platform, dan mudah peningkatan dan perluasan segmentasi. Ujungnya adalah bisa memastikan skalabilitas platform yang lebih tinggi.
Bob Qin juga menerangkan bahwa ada beberapa karakteristik dari pendekatan lapisan protokol tersebut. Pertama adalah untuk bisa fokus pada kebutuhan bisnis, dan fokus pada keselamatan serta keadilan ketimbang terdesentralisasi sepenuhnya. Dalam pandangan Bob Qin, satu jaringan utama saja sudah tidak realistis. Sehingga dianjurkan untuk menggunakan rantai publik vertikal. Tujuannya agar bisa membagi seluruh arsitektur desain secara teknis kedalam jaringan utaman publik dan protokol lapisan jaringannya.
Rantai struktur data, mekanisme konsensus, protokol jaringan P2P, mesin virtual smart contract, algoritma kriptografi, dan konten lainnya dimasukkan ke dalam lapisan jaringan utama. Sementara fungsi-fungsi lain dan juga kalkulasinya diletakkan ke dalam protokol lapisan jaringannya. “Pemikiran atas pendekatan berjenjang sebagai panduan ini, BitCherry secara teknis dapat mencapai tujuan rantai publik industri vertikal,” tambahnya.
“Smart contract tidak hanya terbatas pada aplikasi tertentu di rantai publik saja, namun bisa untuk dibangun sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Tidak terbatas pada teknologi tertentu saja,” terang Bob.
Sedangkan dalam diskusi panel saat itu, Bob Qin menyebut bahwa mesin smart contract virtual BitCherry dapat memberikan bantuan dengan berbagai bahasa untuk mesin Turing complete. Harapannya untuk memastikan keadilan di seluruh transaksi.
Selama persyaratan transaksi terpenuhi, kontrak dapat berjalan otomatis untuk memicu eksekusi smart contract. Tanpa ada campur tangan manusia. Aturan smart contract juga terbuka dan penuh penegakan keadilan yang tinggi. Smart contract yang telah dibangun cukup fleksibel, dapat menyesuaikan parameter aturan berdasarkan skenario bisnis secara pasif.
Baru-baru ini BitCherry sudah meluncurkan pengembangan rantai publiknya, dan BitCherry juga mendukung lingkungan ekologis rantai e-commerce publik. Setelah peluncuran rantai publik itu, BitCherry juga telah menandatangani tiga perjanjian kerjasama strategis dengan Pemerintah Indonesia, bersama Aliansi Investasi Blockchain Global (GBIA) dan Asosiasi Blockchain Hong Kong.
Kerjasama itu dilakukan untuk membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia maupun proyek pemerintah dalam membangun infrastruktur jaringan perdagangan terdistribusi. Terkait dengan rencana pengembangan strategis secara global, BitCherry juga terus membangun platform global. Terutama dalam menyediakan e-commerce terdistribusi, menyebarkan proyek pelaksanaan aplikasi komersial terdistribusi, menghubungkan sumber daya bisnis secara global, dan juga memberdayakan pengembangan ekonomi digital. Hal tersebut merupakan misi untuk membangun ekosistem perdagangan global yang terdistribusi.
Seusai agenda konferensi, banyak reporter dari Mars Finance yang mewancarai Chief Scientist BitCherry, Bob Qin, terkait dengan topik “Status quo ekonomi terdistribusi dan arah perkembangan masa depannya”. Selama agenda konverensi berlangsung, BitCherry juga mendirikan stand khusus, dan menggelar serangkaian agenda kegiatan untuk menarik perhatian peserta.
Pada saat konferensi berlangsung, ada kesempatan peserta untuk dapat berbagi dan bertukar pemikiran. Dalam kesempatan tersebut, BitCherry juga memanfaatkan kesempatan itu untuk membangun relasi langsung dengan para pendukung proyek yang bekerja sama di segmen ekonomi terdistribusi.Agar bisa mencapai konsensus, mereka akan terus fokus dan mempromosikan perkembangannya. Terutama pada segmentasi jaringan blockchain yang terdistribusi, fokus dan berkolaborasi secara inovatif, dan terus mengembangkan teknologi jaringan e-commerce terdistribusi.