BitcoinMedia – BitCherry Malta. Salah satu dari empat firma akutansi besar, Ernst & Young baru-baru ini menerbitkan survey tentang daya tarik Malta. Meneliti daya tarik suatu daerah atau negara sebagai tujuan investasi.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, 77% investor asing langsung percaya bahwa Malta merupakan destinasi menarik untuk FDI. Selain itu perpajakan perusahaan sampai stabilitas iklim sosialnya juga tetap diatas parameter FDI tertinggi.
Bisa dibuktikan melalui catatan dari responden, kurang lebih 86% hasil survey itu percaya bahwa tingkat pajak yang rendah di Malta menjadi alasan utama untuk berinvestasi di wilayah tersebut. Sementara 73% dari responden percaya bahwa perubahan peraturan yang kompetitif dapat membantu mempertahankan pengembangan Malta di sektor teknologi blockchain dan kecerdasan buatan.
Di Malta sendiri juga membangun pulau blockchain “Blockchain Island” yang terkemuka di dunia. Bahkan di awal bulan Februari 2017 Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat, meminta agar para pemimpin Uni Eropa menerima mata uang digital. Muscat juga meminta agar memberikan kebijakan untuk pengambilan suara dalam hal teknologi seperti yang telah dirumuskan dalam pertemuan di Brussels.
Masih di tahun yang sama, 2017, Pemerintah Malta memperkenalkan strategi blockchain nasional. Langkah ini untuk fokus pada pembengunan kerangka hukum untuk blockchain. Tidak diragukan lagi, blockchain menjadi pilar industri penting di Malta.
Di tanggal 7 November 2019, event bertajuk “AIBC-Malta AI & Blockchain Summit” di malta juga disponsori oleh proyek ecommerce terdistribusi. Agenda itu sudah menarik sekitar 8.500 sarjana industri, pengembang, maupun investor dari seluruh dunia.
COO BitCherry Asia Pasifik, Kayla, mengatakan “Konferensi ini fokus pada beberapa tahun terakhir. Selama periode ini disebut dengan “revolusi digital”, yang telah muncul cepat dan menyapu dunia. Revolusi digital ini membawa tantangan yang subversif kepada masyarakat global,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta relasinya akan terus berkembang. Babak perubahan, paradigma baru yang sedang berlangsung saat ini. Teknologi terdistribusi adalah gerakan independen digital tersebut. Dari otomatisasi menjadi otonomi.
Kayla menambahkan, “Pergeseran paradigma ini tidak hanya mempengaruhi bisnis, melainkan juga mempengaruhi setiap aspek kehidupan sehai-hari. Memaksa untuk memikirkan kembali definisi manusia,” paparnya.
Penjelasan Kayla itu diberikan di sesi diskusi dengan topik “Urban Empowerment on Malta”. Topik diskusi tersebut berangkat dari topik yang sama di San Francisco, yakni “Urban Empowerment on San Francisco”. Melalui topik itu, menjadi pusat awalan BitCherry yang fokus pada ecommerce terdistribusi.
Agenda konferensi yang digelar tersebut didedikasikan untuk eksplorasi relasi bisnis, teknologi, dan pengembangan masyarakat. Selain itu untuk mengkaji kembali dampak revolusi digital setiap hari maupun di masa mendatang. Termasuk memproyeksikan dan membentuk dunia masa depan ketika manusia dan teknologi akhirnya dapat saling mengisi satu sama lain.
Di agenda tersebut, digelar juga acara tambahan untuk platform ecommerce terdistribusi dari BitCherry. Hal itu merupakan pertama kalinya, BitCherry memperkenalkan arah implementasi proyeknya kepada masyarakat di Malta.
Jika diruntut kembali struktur bisnis masyarakat selama sepuluh tahun terakhi, dari revolusi digital tahun 1980-an sampai 1990-an, ari perkembangan internet sampai teknologi terdistribusi ini telah berkembang dalam infiltrasi yang komersial. Sesi khusus itu juga merupakan tinjauan sistematis pertama dan pengembangan ecommerce terdistribusi.
Bagaimana ecommerce terdistribusi mampu menunjukkan pola baru inovasi teknologi terdistribusi di segmen ritel, ecommerce dan dimensi lainnya. Sebagai peoyek ecommerce terdistribusi, BitCherry telah memberikan perhatian besar tentang masalah-masalah ide bisnis global. Mulai seputar teknologi blockchain, sehingga setiap situs konferensi bisa menjadi tujuan yang terkait erat dengan kehidupan saat ini.Dengan topik-topik tersebut, akan membuka dialog terbuka untuk elit pakar secara global, talenta baru industri, hingga khalayak luas yang peduli akan masa depan umat manusia. Sementara topik “Pemberdayaan Kota – Menciptakan Kota Ecommerce Terdistribusi” juga berada di lebih banyak bidang dalam agenda seperti konferensi, pertukaran pelajar, jaringan perusahaan dan bisnis, hingga program pendidikan publik di berbagai usia. Semua hal ini juga diluncurkan di dalam agenda acara tersebut.