Pada 27 April lalu, secara resmi Birdchain menggandeng kemitraan dengan A2B Taxi, penandatanganan kemitraan tersebut pun dilakukan secara live pada saat itu. Platform A2B Taxi yang digawangi oleh Tomas Peleckas ini adalah sebuah platform penyedia layanan seperti halnya Uber. Bedanya, A2B Taxi telah menggunakan blockchain di dalam platformnya.
Sejauh ini, A2B Taxi sendiri telah beroperasi di 46 kota, melayani kurang lebih 75 juta orang. Platform layanan Taxi berbasis blockchain ini, sebelumnya juga telah merampungkan fase ICO mereka pada 7 April lalu.
Pada kemitraan tersebut, A2B Taxi akan menggunakan layanan A2P (Application to Person) SMS dari platform Birdchain. Layanan Birdchain itu digunakan oleh A2B Taxi untuk mengirimkan pesan untuk para klien mereka.
Ketika ditanya tentang platformnya dibandingkan dengan Uber, Pendiri dan CEO A2B Taxi, Tomas Peleckas menerangkan bahwa Uber saat ini telah banyak mendapat tekanan terkait masalah regulasi, terutama setelah Uber dinyatakan telah dilarang di London yang dianggap sebagai market terbesar di Eropa. Selain menggunakan blockchain, A2B Taxi juga lebih mengutamakan pengemudi Taxi yang telah berlisensi.
Tidak hanya kemitraaan dengan A2B Taxi, Birdchain sendiri sejak Januari 2018 lalu telah memperluas segmentasi mereka. Birdchain sebelumnya terlebih dahulu menjalin kemitraan serupa dengan CarVertical. Jika A2B Taxi adalah layanan Taxi berbasis Blockchain, CarVertikal ini segmentasinya dalam peregestrasian mobil dengan teknologi blockchain. Tidak tanggung-tanggung, CarVertical saat teken kemitraan telah membeli kurang lebih setara dengan 1,4 miliar rupiah dalam bentuk Ether.
Kemitraan-kemitraan bisnis yang berhasil diraih tersebut sekaligus menjadi bukti nyata segmentasi pasar untuk B2C SMS (Busines to Consumer) yang diusung oleh Birdchain memang cukup besar. Layanan dan jangkauan SMS tetap tidak tergantikan meskipun telah ada sekian banyak applikasi messenger.
Hal itu dibuktikan dengan statistik yang secara mengejutkan menghasilkan kurang lebih 90% SMS akan terbaca dalam waktu 3 menit pertama, sejak SMS itu dikirim. Potensi pasar A2P SMS bernilai kurang lebih USD 60 juta. Jumlah itupun kian bertambah hingga 4-5 persen tiap tahun.