Bursa kripto Binance asal Beijing, yang telah berdiri sejak bulan Juli 2017 ini menolak dikatakan telah diretas. Dugaan ini berawal ketika tersebar rumor, menyebut jika bursa Binance mulai ada masalah sejak 7 Pebruari lalu. Tepatnya pada hari Rabu sore waktu setempat, bursa itu mengklaim sedang maintenance.
Rumor pun makin berkembang. Dari sekian banyak ciutan di Twitter sudah memicu kekhawatiran. Rumor yang berkembang itu diawali dengan tweet John McAfee di akunnya. Dirinya memposting tentang Binance lantaran setelah menerima banyak informasi adanya potensi peretasan yang telah menimpa bursa itu.
Namun pada 8 Pebruari lalu, ciutan pihak Binance tolak tudingan tersebut. Dituliskan, “Binance tidak diretas. Mohon untuk tidak menyebarkan informasi yang salah. Jika anda ingin mengetahui kabar terbaru perbaruan sistem kami, silahkan mengikuti akun resmi twitter kami, @cz_binance atau @binance_2017”.
Binance has not been hacked. Please do not spread false information. If you want to keep updated on the status of our system upgrade you’re welcome to follow @cz_binance or @binance_2017
— binance (@binance_2017) February 8, 2018
Sebelumnya di hari Rabu, proses maintenance yang dilakukan Binance dikabarkan mengalami masalah. Akibatnya, proses transaksi baik jual beli dan penarikan terhambat. Binance juga telah menginformasikan takkala terjadi kendala. Kemungkinan proses perbaruan sistem itu mungkin memakan waktu hingga Jumat malam nanti.
We experienced a server issue on our replica database cluster, causing some data to be out of sync. Need to fully resync from master. Due the size of the data, it will take several hours. No data is lost. We appreciate your understanding and support.
— CZ (@cz_binance) February 8, 2018
CEO Binance, Changpeng Zhao melalui akun twitternya juga menginformasikan kebenaran kendala yang dihadapi. Ia menyebut bahwa kendala yang terjadi disebabkan karena ketidakcocokan data di database server replika Binance. Akibatnya, proses singkronisasi data itu mungkin akan memakan waktu beberapa jam. Changpeng juga menyebut bahwa proses perbaikan yang masih dilakukan tidak akan mengakibatkan hilangnya data.
Sampai sejauh ini, Changpeng juga masih terus memberikan informasi terbaru melalui akun twitter pribadinya. Kurang lebih satu jam lalu, ia menyebut bahwa Binance juga masih berupaya untuk menambahkan API untuk proses checking status sistem mereka. Sedangkan untuk layanan support binance sendiri telah mulai difungsikan kembali dua jam sebelumnya. (adi)