Pada bulan Maret bursa kripto Binance memang sudah mempersiapkan untuk membuat bursa kripto terdesentralisasi (DEX). Di sambung kemudian di bulan Agustus, pihak Binance mulai mempublikasikan demo untuk versi DEX mereka.
Meski saat itu sifatnya masih pre-alpha demo saja berbasis CLI, namun pihak Binance sendiri memang cukup antusias dengan apa yang dikerjakannya itu. Dua hari lalu (4/12/18), Binance kembali mempublikasikan perkembangan dari Binance Decentralized Exchange yang sudah digagasnya sejak Maret lalu tersebut.
Dalam unggahan video di Youtube tersebut, Binance menunjukkan perwajahan bursa DEX mereka yang nampak masih berjalan di testnet saja. Meski demikian, pihak Binance menyebut demo untuk versi testnet tersebut akan segera dirilis tidak lama lagi.
Mulai dari proses register wallet, login yang bisa dilakukan menggunakan keytroke maupun Mnemonic Phrase, block exploler, hingga prototype bursa DEX mereka memang nampak sudah hampir rampung. Dari perwajahan versi DEX itu memang nampak dan mirip seperti perwajahan bursa Binance saat ini.
Namun, sampai sejauh ini masih belum ada kejelasan apakah versi DEX dari Binance tersebut menggunakan KYC atau tidak. Untuk varian bursa DEX, umumnya bisa digunakan tanpa melengkapi persyaratan seperti KYC. Privasi adalah hal yang cukup penting sebagai satu elemen untuk memperkuat keamanan untuk pengguna.
Meski belum ada kejelasan menggunakan KYC atau tidak, namun pihak Binance berupaya meyakinkan bahwa pengguna memiliki akses penuh atas private key mereka. Artinya, pengguna pun bisa untuk ekspor key tersebut keluar.
Selain itu, Binance juga menjelaskan bahwa pihaknya dapat mentransaksikan antar aset digital di bursa DEX tersebut secara cross chain (lintas varian blockchain berbeda). Namun lagi-lagi, belum ada kejelasan bagaimana pihak Binance belum secara detail dapat melakukan hal itu.
Di banyak varian bursa kripto DEX yang ada, kemampuan untuk langsung dapat mempertukarkan antar aset dari varian blockchain berbeda umumnya akan menggunakan protokol khusus, seperti 0x protocol, swap, bitshares, counterparty, atau yang lain.
Kemampuan untuk langsung bisa memperdagangkan aset secara cross chain sepenuhnya sejauh ini masih belum dapat digunakan, kecuali jika menggunakan layanan dari pihak ketiga, seperti halnya Circle atau yang lain.
Sedangkan untuk beberapa protokol bursa DEX yang ada, sifatnya masih berlaku untuk varian blockchain yang sama. Proses perdagangan di bursa DEX sendiri bersifat secara langsung, transaksi yang dilakukan juga dilakukan di dalam jaringan.
Menurut pihak Binance, perdagangan antar varian blockchain yang berbeda tersebut akan dilakukan menggunakan BNB. Sedangkan BNB sendiri masih berupa token ERC20 dari Ethereum semata. Namun dari yang pernah terlontar di masa awal rencana peluncuran DEX di bulan Maret, pihak Binance sendiri sudah merencanakan untuk membuat platform blockchain sendiri untuk BNB tersebut.
Jika varian blockchain Binance tersebut memang sudah dipersiapkan, berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan tentu saja ada, seperti menggunakan Atomic Swap, ataupun juga SideChain.