Pada varian masternode coin, biaya masternode umumnya membutuhkan unit-unit kripto varian altcoin tersebut dalam jumlah tertentu. Sejumlah unit kripto yang telah ditentukan tersebut berfungsi sebagai prasyarat untuk bisa berpartisipasi menjadi masternode.
Jumlah yang dipatok sebagai syarat untuk menjadi masternode memang bisa dikatakan relatif mahal. Besaran jumlah koin itupun biasanya diatas ribuan koin. Biaya masternode itupun sama juga berlaku pada varian masternode coin Netrum.
Di varian masternode coin Netrum, biaya masternode yang dibutuhkan adalah sebesar 2.000 NTR (unit kripto Netrum). Saat tulisan ini dibuat, harga Netrum saat ini USD 8,1, atau kurang lebih Rp 114 ribu. Jika total unit NTR yang harus disimpan di dalam wallet sebagai syarat menjadi netrum adalah 2.000 NTR, maka total biaya yang dibutuhkan berkisar Rp. 228 juta.
Ya, memang begitulah varian masternode coin di dalam dunia kripto. Total unit kripto yang disimpan tersebut digunakan sebagai syarat untuk bisa bergabung dan berpartisipasi menjadi masternode. Sedangkan masternode sendiri berfungsi untuk menjaga jaringan, dalam hal verifikasi transaksi, dan menjaga keamanan jaringannya.
Biaya masternode yang besar, tidak lagi menjadi soal di ekosistem Netrum. Pasalnya pihak pengembang sudah membuka peluang di Sharepool Masternode.
Sharepool Masternode Netrum
Sharepool Masternode di Netrum ini berfungsi sebagai pembuka jalan untuk membuka kesempatan lebih luas pengguna Netrum di komunitasnya. Sehingga, untuk bisa berpartisipasi menjadi Masternode pun, bisa dilakukan dengan total jumlah NTR lebih rendah dan terjangkau.
Jika diibaratkan, pada proses pertambangan kripto pun kita akan mengenal peran dan fungsi sebuah Mining Pool. Di dalam dunia pertambangan kripto secara umum seperti halnya Bitcoin dan Altcoin, dapat dilakukan dalam dua cara, yakni Solo Mining dan Pool Mining.
Cara menambang kripto secara Solo Mining, artinya seorang miner harus memiliki besaran perangkat yang memadai, beserta perangkat penunjang lain, seperti koneksi internet yang bagus, dan juga kapasitas harddisk yang besar. Di dalam solo mining ini, penambang akan menggunakan satu simpul node yang akan terhubung di dalam jaringan. Jika mendapat block baru, maka seluruh reward block akan diperolehnya seorang diri.
Berbeda dengan Solo Mining, pool mining menjadi peluang terbuka untuk penambang-penambang kecil. Alasannya, iklim pertambangan relatif akan lebih suli. Tingkat kesulitan pertambangan kripto relatif akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Oleh sebab itu, penambang mesti terus memperbarui perangkat agar menjadi lebih efisien. Hal ini yang menyebabkan peluang penambang kecil menjadi sempit.
Pool Mining, menjadi peluang yang memungkinkan bagi penambang-penambang kecil tersebut. Para penambang kecil dapat bergabung secara bersama-sama untuk menambang kripto. Di dalam pola pool mining ini, yang berfungsi sebagai simpul node hanya satu orang saja, sedangkan penambang lain berkontribusi melalui daya komputasi perangkat yang dimilikinya. Agar bisa melakukan pertambangan menjadi lebih mudah, karena dilakukan bersama.
Jika pool mining itu mendapatkan block baru, maka reward itu akan dibagikan kepada para penambang lain yang telah bergabung dan mengkontribusikan daya komputasinya.
Dari penjelasan tersebut, kita bisa mengetahui bahwa fungsi Sharing Masternode akan cukup identik dengan bagaimana fungsi dan cara kerja Pool Mining. Perbedaannya, jika Sharing Masternode ini akan harus menyimpan sejumlah dana yang relatif lebih kecil agar terjangkau.
Sharing Masternode Netrum Dengan Biaya Minimal
Jumlah unit NTR yang disimpan untuk berpartisipasi pada Sharing Masternode Netrum cukup kecil. Dengan menyimpan mulai 5, 10, 20, 50, 100, dan 500 NTR, pengguna sudah bisa berpartisipasi dalam ekosistem pertambangan netrum. Singkat kata, Sharing Masternode Netrum memang membuka peluang lebih besar untuk pengguna untuk bisa berpartisipasi dalam menjaga jaringannya. Pihak pengembang menerangkan bahwa Sharing Masternode tahap berikutnya, akan dibuka pada pekan kedua bulan ini.