Bank Sentral Turki memberikan larangan kepada masyarakat untuk menggunakan cryptocurrency seperti Bitcoin dan Altcoin serta token lainnya. Larangan ini berlaku resmi mulai tanggal 30 April 2021 mendatang.
Peraturan itu diterbitkan resmi hari ini oleh Bank Sentral Turki melalui situs pemerintah di halaman remigazete. Pada rilis tersebut disebutkan pada pasal 1 bahwa tujuan peraturan itu untuk tidak menggunakan asset kripto sebagai alat pembayaran. Baik menggunakan aset kripto secara langsung atau tidak langsung dalam layanan pembayaran.
Termasuk juga dalam penerbitan uang elektronik, pembayaran, dan juga lembaga uang elektronik yang menawarkan perdagangan, transfer, maupun penerbitan aset kripto. Aturan tersebut menjadi penentu prosedur dan prinsip untuk tidak menjadi mediasi transfer dana yang terkait dengan cryptocurrency.
Selanjutnya pada pasal 2 menyebutkan dasar peraturan sebelumnya di Turki terkait sistem pembayaran dan settlemen surat berharga, jasa pembayaran, dan lembaga uang elektronik serta menegaskan kembali untuk tidak menggunakan asset kripto sebagai alat pembayarannya.
Bank Sentral Turki memberikan penjelasan larangan atas cryptocurrency itu pada pasal 3. Di pasal itu menyebutkan bahwa asset kripto adalah aset tidak berwujud dan tidak memenuhi syarat sebagai instrument pasar modal maupun instrument pembayaran.
Oleh sebab itu, pada ayat dua di pasal yang sama menyatakan bahwa aset kripto tidak dapat digunakan secara langsung ataupun tidak langsung sebagai alat pembayaran.
Sementara di Pasal 4, lebih condong memberikan larangan pula untuk pihak-pihak industri keuangan dan industri lainnya untuk tidak mengembangkan model bisnis yang terkait dengan cryptocurrency. Larangan ini tampak menjadi sebuah larangan awal untuk membatasi semua pergerakan dan aktifitas dunia cryptocurrency di Turki.
Cukup berbeda dengan situasi di sepanjang tahun 2018. Dialektika soal cryptocurrency di Turki sempat diwarnai dengan angan-angan untuk bisa menerbitkan mata uang digitalnya sendiri. Wacana itu kian deras ketika mata uang digital Venezuela, Petro banyak diperdengarkan.
Salah satu penggagas wacana mata uang turki muncul dari Wakil Ketua Partai Gerakan Nasionalis yang juga mantan Menteri Perindustrian di Turki, Ahmet Kenan Tanrikulu. Masih di tahun yang sama, mata uang Turki, Lira anjlok bahkan sampai 70 persen. Terperosoknya mata uang Lira Turki itu membuat negara ini masuk dalam krisis ekonomi. Faktanya, sejak saat itu justru situs bitcoin.org, sebuah situs komunitas bitcoin cukup banyak dibanjiri pengunjung dari Turki.