Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) yang merupakan bank sentral Filipina telah loloskan ijin untuk dua bursa kripto baru di negara tersebut. Kedua ijin tersebut diberikan kepada Virtual Currency Philippines, Inc dan juga ETranss.
Dengan ditambahkannya dua ijin untuk bursa kripto baru tersebut, artinya saat ini telah ada lima bursa kripto yang telah resmi mengantongi ijin dari pemengang kebijakan di Filipina. Kelima bursa itu adalah Rebittance Inc, Bloom Solutions, Betur Inc, dan kedua bursa baru yakni Etranss dan Virtual Currency Philippines.
Di Filipina, memang terkesan lebih memilih jalan lebih aman terkait dengan regulasi dunia kripto. Sejak 26 Juni lalu, CEZA (Cagayan Economic Zone Authority) telah mengumumkan bahwa hanya akan ada 25 entitas saja yang bergerak di bidang kripto yang akan diberikan ijin.
Sementara tentang dunia kripto sendiri, nampaknya telah banyak dipahami juga manfaatnya oleh bank sentral Filipina. Meskipun, ada sejumlah kewaspadaan yang harus diperhatikan terutama terkait dengan resiko dan potensi penyalahgunaan.
Di sebuah media bisnis Filipina, menyebut bahwa konversi mata uang Peso ke mata uang kripto telah meningkat tajam selama dua tahun terakhir. Jumlah rata-ratanya mencapai USD 36,7 juta per bulan di kuartal pertama berdasarkan data dari dua bursa kripto terbesar di Filipina. Sedangkan volume perdagangannya bahkan mencapai USD 38,27 juta di rentang bulan Oktober dan Desember tahun lalu.
Sedikit berbeda dengan rencana sebelumnya terkait dengan perijinan bursa yang sekaligus bisa digunakan untuk entitas lain, saat ini untuk perijinan bursa kripto akan diberlakukan terpisah. Ijin terpisah itu dilakukan jika bursa yang telah mengantongi ijin mempunyai entitas berbeda di dalam platformnya, misalkan untuk menerbitkan mata uang kripto sendiri.
Bahkan, menurut Ms Fonacier dari pihak BSP menjelaskan bahwa jika pada platform tersebut mempunyai layanan lain seperti e-wallet, maka itupun juga akan dikenakan persyaratan tersendiri.