Aktivis HAM Alex Gladstein, CSO Human Rights Foundation ini memberikan dukungannya untuk Bitcoin. Aktivis HAM Alex Gladstein tersebut menyoroti tentang serangan media besar terhadap Bitcoin yang muncul beberapa waktu lalu.
Alex memberikan tanggapan atas tulisan David Gerald, seorang penulis sekaligus jurnalis di London yang menulis judul “Forget Bitcoin, Try your Mattress”. Tulisan tersebut kurang lebihnya berarti “Lupakan Bitcoin, coba saja Kasurmu”.
Tulisan David tersebut tersebar di beberapa media besar seperti Financial Times maupun juga di Washington Post. Menuliskan kritikan terhadap dengan menyebut Bitcoin rentan terhadap peretasan, penipuan, dan juga rekayasa.
Tanggapan Alex atas tulisan David tersebut kemudian dituliskannya di Medium beberapa hari lalu. Menurut Alex, beberapa hal dalam tulisan tersebut memang ada benarnya, terkait masih banyak yang menggunakan Bitcoin untuk serangkaian aktifitas melanggar hukum.
Namun, Alex lebih menyoroti bagaimana Bitcoin menjadi salah satu entitas yang jauh lebih aman. Alex juga melihat sistem moneter Bitcoin merupakan perbaikan sistem moneter dari yang ada saat ini. Alex menyebut sistem moneter Bitcoin adalah perbaikan yang bermanfaat bagi banyak orang.
Bitcoin juga dianggap tidak membuat pemborosan energi. Oleh sebab itu justru Bitcoin dianggap cukup progresif, dan perlu diadopsi oleh kalangan libertarian. Alasan yang diungkapkannya tidak lain bahwa Bitcoin menjadi cukup penting bagi Hak Asasi Manusia.
Di dalam pandangannya, sebagian besar sudut pandang para kritikus karena tidak mengetahui betul cara kerja Bitcoin. Beberapa hal yang mendasar itu seperti bagaimana cara kerja dalam pertambangan, pengetahuan tentang wallet, node dalam jaringan, dan beberapa hal mendasar tentang Bitcoin.
Alex memandang kritik-kritik yang ada saat ini, dan sejak beberapa tahun sebelumnya, cukup identik sebagai sebuah lingkaran siklus kritik terhadap sebuah teknologi baru yang muncul. Pada masa-masa awal sebuah teknologi baru, umumnya diiringi juga dengan sebuah pandangan skeptis, ada ketakutan-ketakutan tersendiri.
Ketakutan itu terlebih lagi bahwa saat Bitcoin muncul dengan gagasannya bahwa mata uang ternyata bisa diwujudkan secara terdesentralisasi. Sifat terdesentralisasi di dalam Bitcoin itu ditunjang dengan infrastruktur desentralisasi melalui internet dengan segala ilmu pengetahuan yang ada.