CFO Goldman Sachs, Marty Chaves, menepis pemberitaan yang mengatakan bahwa pihaknya mengurungkan niatan untuk memperdagangkan mata uang kripto seperti bitcoin dan turunannya. Marty memberikan komentar terkait hal itu saat berbicara di event TechCrunch Disrupt Converence Kamis lalu (6/9/18).
Marty Chaves mengatakan, “Saya berada di New York kemarin, dan ikut memimpin Komite managemen resiko kami. Saya juga melihat berita. Kami tidak mengumumkan atau merubah apapun rencana kami. Saya tidak pernah berfikir untuk menggunakan istilah semacam ini, tetapi saya harus benar-benar mengatakan bahwa itu adalah berita palsu,” tegasnya.
Pada hari Rabu sebelumnya, rencana tersebut banyak diberitakan dibatalkan. Akibatnya, harga bitcoin dan sejumlah altcoin lain sempat mengalami koreksi cukup dalam. Harga bitcoin bahkan sempat turun hingga 15%. Saat tulisan ini dibuat, harga bitcoin di Indonesia berkisar antara Rp. 97,8 juta – 97,9 Juta.
Marty Menilai bahwa pemberitaan yang salah itu dianggap sebagai sebuah FUD. Marty dalam komentarnya menyebut bahwa eksplorasi aset digital akan menjadi ranah eksplorasi yang akan terus berkembang dari waktu ke waktu.
Tidak hanya bitcoin, rencana peluncuran derivatif bitcoin itu juga akan menyentuh altcoin maupun aset kripto lain. Marty menerangkan bahwa turunan bitcoin itu banyak diminta oleh klien. Sampai sejauh pihak Goldman Sachs telah menjadi bank pertama yang menggarap Bitcoin futures pada Desember tahun lalu, baik di CBOE maupun CME.