Ada cukup banyak alternatif konsensus terdistribusi dalam dunia kripto seperti Bitcoin. Salah satunya adalah proof of burn.Atau juga alternative Proof of Work (PoW) lainnya seperti Proof of Stake (PoS). Namun, untuk konsensus proof of burn mungkin tidak terlalu banyak diketahui banyak penguna kripto.
Dalam banyak proyek-proyek berbasis tokenisasi, mekanisme proof of burn menjadi banyak digunakan. Alih-alih untuk memberikan kepastian sejumlah token yang tidak laku dijual, akan dihanguskan sehingga tidak dipergunakan.
Namun pada bentuk-bentuk proyek berbasis tokenisasi, mekanisme proof of burn tampak cukup “tricky”. Pasalnya pemilik proyek dan pengembang, tetap bisa mencetak token baru tanpa batas melalui pembaruan smart contract.
Sementara pengguna jelas tidak akan mungkin setiap saat melihat dan memeriksa perubahan smart contract itu. Terlebih lagi hanya pengembang proyek bersangkutan yang memiliki akses atas source code smart contract itu, bukan publik. Smart contract di proyek berbasis tokenisasi, tidaklah di hardcoded dalam sebuah piranti lunak khusus lantaran hanya mendompleng platform blockchain tertentu.
Mekanisme Proof of Burn (PoB) pada dasarnya terdiri dari sebuah script agar sejumlah unit cash dalam bentuk kripto menjadi tidak lagi bisa ditransaksikan atau dibelanjakan. Fungsi ini muncul pertama kali sebagai sebuah alternatif konsensus masa depan untuk perkembangan Bitcoin.
Dalam teknis kerjanya, proof of burn membutuhkan sebuah address khusus. Address khusus ini kemudian disebut dengan istilah Address Bitcoin Eater. Sehingga sekali sebuah unit-unit kripto ditransaksikan kepada address bitcoin eater, maka selamanya unit BTC yang telah dikirimkan tersebut tidak akan bisa diakses dan ditransaksikan. Bahkan oleh siapapun juga.
Apa itu Proof of Burn (PoB)?
Proof of Burn adalah salah satu alternatif konsensus terdistribusi selain Proof of Work (PoW) maupun Proof of Stake (PoS). Proof of burn menjadi salah satu metode untuk menghanguskan unit-unit kripto / token tertentu sehingga tidak bisa lagi ditransaksikan atau dipergunakan.
Ide dibalik proof of burn berawal dari gagasan Iain Stewart. Awalnya gagasan konsensus alternatif dibutuhkan selain POW maupun POS. Alasannya, baik keduanya membutuhkan resource yang riil. Menurut Iain, butuh alternatif yang lebih baik dari keduanya.
Namun, konsensus yang satu ini menjadi satu-satunya konsensus yang tidak pernah digunakan menjadi konsensus utama dalam sebuah proyek kripto. Kecuali, hanya dipergunakan sebagai sebuah opsi fitur tambahan saja.
Iain Stewart sendiri berpendapat bahwa konsensus PoW adalah konsensus yang paling rasional dan paling tangguh. Asumsi PoW yang disebut memberikan dampak lingkungan sebenarnya juga tidak memiliki pembuktian yang benar-benar kongkrit. Sementara untuk Proof of Burn sendiri alih-alih untuk meminimalisir penggunaan energy, tetaplah tidak bisa lepas dari ketergantungan energi pula. Karena konsensus ini pun juga membutuhkan energi yang sama.
Cara Kerja Proof of Burn
Mekanisme proof of burn tidaklah bermakna verbal seperti istilah yang dipergunakan. Asumsi mekanisme ini memang seolah tampak sejumlah unit kripto atau token akan dihanguskan, dibakar sehingga tidak lagi bisa digunakan dan ditransaksikan.
Namun pada dasarnya mekanisme proof of burn hanya membutuhkan sebuah address penampungan khusus yang tidak bisa diakses siapapun juga, dan juga tidak dapat dipergunakan. Address ini kemudian disebut dengan istilah Address Bitcoin Eater. Penjelasan tentang address khusus ini selebihnya akan dijabarkan lebih jauh selanjutnya.
Dengan demikian, cara kerja proof of burn tidaklah berarti membakar atau menghanguskan sejumlah unit-unit kripto. Melainkan hanya mengirim sejumlah unit kripto tersebut pada sebuah address khusus belaka.
Meski demikian, transaksi pengiriman ke address ini akan tetap tersimpan ke dalam blockchain. Dengan demikian, proof of burn sama artinya sebagai sebuah script khusus yang membuat transaksi itu tidak bisa dipergunakan kembali.
Landasannya sama seperti semua orang tetap bisa berkehendak untuk membuang uang koin maupun kertas yang dimilikinya. Meski tanpa sebab apapun yang jelas. Di dalam hal ini, kehendak itupun bisa terjembatani melalui mekanisme proof of burn.
Di dalam script proof of burn berlaku cukup sederhana. Script ini hanya memicu OP_Return untuk bisa membuat notifikasi eror jika dilakukan. Meski berapapun nilai input dalam transaksi yang disertakan, instruksi OP_RETURN hanya akan menghasilkan “false”.
Sehingga dapat diketahui bahwa Proof of Burn akan membutuhkan dua property:
- Address khusus (Address Bitcoin Eater)
- OP_RETURN
Setelah transaksi terkirim ke address Bitcoin Eater, sementara script transaksinya yang dipergunakan secara khusus akan memberikan error pada opcode OP_RETURN, maka pengguna pun bisa menempatkan pesan atau data apapun ke dalam script tersebut.
Pesan atau data yang dimaksud bisa pula berupa nama, penunjuk waktu (Timestamp) yang lebih spesifik ataupun hal lainnya. Meskipun transaksi tersebut tersimpan, namun sejumlah unit kripto yang telah terkirim ke address Bitcoin Eater tidak akan bisa dipergunakan.
Unit-unit kripto ataupun token yang telah tersimpan di dalam address khusus itu akan tetap tersimpan selamanya, namun tanpa bisa dipergunakan dan ditransaksikan. Bahkan oleh siapapun juga.
Address Bitcoin Eater
Bitcoin Eater adalah sebuah address penampung bitcoin khusus penampung unit-unit BTC yang tidak dapat dipergunakan kembali atau tidak bisa ditransaksikan kembali. Karena unit-unit BTC yang telah dikirim ke address Bitcoin Eater menjadi tidak bisa dipergunakan dan ditransaksikan, maka artinya sama saja bahwa sejumlah unit BTC itu sudah hilang selamanya.
Address Bitcoin Eater ini adalah address bitcoin khusus yang diperlukan dalam konsensus Proof of Burn (PoB) agar bisa berfungsi.
Perlu diketahui, bahwa address Bitcoin Eater ini tidaklah memiliki private key. Begini address Bitcoin Eater yang dimaksud:
1BitcoinEaterAddressDontSendf59kuE
Jika kita lihat pada address eater diatas, kita bisa melihat bahwa address tersebut juga diawali dengan “1”. Namun pada address itu tampak cukup unik lantaran terdapat tulisan “BitcoinEaterAddressDontSend…”.
Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa address tersebut adalah seperti salah satu address Vanity atau VanityGen. Sementara enam digit terakhir, “f59kuE” adalah teks yang bisa berfungsi untuk proses validasi transaksi. Sehingga, transaksi yang terkirim ke address ini akan tetap tervalidasi dan tersimpan, meski tidak mempunyai private key yang berelasi pada address itu.
Selain address Bitcoin Eater, bisa pula menggunakan address yang berada di luar jangkauan ECDSA. Misalnya saja seperti pada address 16QaFeudRUt8NYy2yzjm3BMvG4xBbAsBFM. Address ini diketahui memiliki nilai 0 untuk kesamaan private key, sehingga berada di luar jangkauan private key valid berdasarkan ECDSA (Unforgeability Digital Signature).
Address Bitcoin Eater sejauh ini sudah banyak menarik atensi banyak orang. Asumsinya, mungkin sudah ada cukup banyak orang yang berupaya untuk menemukan private key, meskipun hampir mustahil hal itu bisa dilakukan. Sementara sampai sejauh ini, pada address Bitcoin Eater sendiri sudah terdapat sekitar 13,22 BTC.
Hacking Address Bitcoin Eater?
Nekat mau mencoba hacking address Bitcoin Eater? Satu-satunya cara yang memungkinkan mungkin bisa menggunakan VanityGen untuk brute force pada address tersebut. Secara keseluruhan, proses ini pada dasarnya hampir mustahil bisa dilakukan.
Mengapa demikian? Karena pada dasarnya proses untuk generator address Vanity sama juga bergantung pada tingkat kesulitan atau kerumitan pada address yang dimaksud. Jika address yang hendak dijadikan target tersebut adalah address Bitcoin Eater, anda bisa membayangkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk bisa melakukannya.
Di beberapa varian GPU (Graphic Processing Unit) di bulan Maret tahun 2020, diketahui masih memungkinkan untuk memproses sekitar 1.000 Mkeys per detik. Sementara jika upaya untuk mencoba address 1BitcoinEaterAddressDontSendf59kuE, diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 3,3 desilion tahun (1 desilion = 1033).
Implementasi Proof of Burn Sejauh Ini
Alternative konsensus Proof of burn sejauh ini masih dipergunakan bukan sebagai konsensus utama. Namun ada beberapa proyek kripto alternative (Altcoin) yang disebut sudah mekanisme proof of burn. Beberapa diantaranya adalah:
SlimCoin
Pada varian altcoin dari Slimcoin, mekanisme proof of burn dipergunakan untuk menghanguskan sebagian reward penambang untuk bisa menambang di dalam jaringan. Dalam hal ini, mekanisme proof of burn yang disebut dipergunakan tidaklah sama seperti konsep sebenarnya.
Mekanisme tersebut lebih condong pada pengamanan sejumlah unit kripto yang diamankan sebagai sebuah saham pertambangan (PoS). Asumsi ini digunakan dengan alih-alih mengganti biaya yang mahal untuk perangkat pertambangan dan juga energi yang dibutuhkan.
Factom
Factom (FCT) juga banyak disebutkan di berbagai dokumentasi dunia kripto sebagai salah satu varian altcoin yang mengimplementasikan proof of burn. Sementara implementasi PoB di platform ini dilakukan dengan cara yang lebih rumit berupa mekanisme burn dan penciptaan unit kembali (minting). Sekilas, mekanisme ini akan cukup mirip dengan yang juga dilakukan dalam platform ZCoin.
Implementasi proof of burn di platform ini pada dasarnya mendapat kritik yang cukup pedas dan sekaligus paling rasional. Pasalnya di Factom, unit-unit kripto yang di hanguskan akan semakin besar dan makin banyak. Artinya jumlah pasokan atau supply unit-unit kriptonya juga makin berkurang semakin drastis.
Mekanisme proof of burn tentu saja akan cukup berbeda dengan mekanisme Halving. Mekanisme halving tidak mempengaruhi jumlah supply yang telah ditetapkan dan hardcoded di dalam software inti Bitcoin. Sementara dengan jumlah unit pada proof of burn di Factom, akan bertumbuh dengan pesat. Langkah tersebut akan memiliki dampak yang cukup serius di jangka panjang.
Counterparty
Counterparty (XCP) ini adalah platform yang jauh lebih dulu berdiri sejak tahun 2014. Bahkan lebih dulu muncul ketimbang Ethereum (ETH) dengan ICO gilanya.
Platform counterparty dengan unit (XCP) ini dibangun diatas blockchain Bitcoin. Mekanisme proof of burn yang dipergunakan juga agar sejumlah unit-unit kripto itu tidak bisa dipergunakan kembali.
ZCoin
ZCoin (XZC) adalah salah satu varian altcoin yang juga menggunakan implementasi proof of burn. Namun berbeda dengan varian yang lain, mekanisme proof of burn ini digunakan untuk memperoleh tingkat privasi lebih tinggi. Sedangkan ZCoin sendiri memang adalah varian Privacy Coin.
Di dalam ZCoin, implementasi proof of burn dipergunakan untuk menambah privasi dalam implementasi Zero Knowledge proof. Umumnya fitur keamanan tinggi dengan mekanisme Zero Proof Knowledge akan membutuhkan di luar jaringan. Namun jika dilakukan melalui mekanisme burning coin, cara itu akan memberikan tingkat privasi tinggi di dalam jaringan. Oleh sebab itu platform ini menyuarakan slogan Mint, Spend, Repeat.