Hashrate Bitcoin Cash turun tajam hingga separuh setelah halving kemarin malam (8/3/2020). Besaran penurunan hashrate itu kurang lebih hampir 50%. Indikasi ini sudah diprediksi dengan mudah oleh beberapa kalangan.
Jika sebelumnya total hashrate bitcoin cash (BCH) masih sekitar 3,6 Exahash, namun saat ini total hashratenya hanya sekitar 2,1 Exahash. Meski demikian penurunan hashrate pasca halving relatif lebih sedikit dibandingkan yang pernah terjadi di tahun 2017. Penurunan hashrate tertinggi pada 17 Oktober 2017 saat itu bahkan hanya berkisar sampai 185 petahash per detik.
Terulang kembali pada 15 Desember 2018, hashrate Bitcoin Cash hanya sebesar 945 petahash per detik. Besar kemungkinan bahwa penurunan hashrate selepas halving nantinya akan berlanjut semakin besar. Selepas halving, total block yang sudah ditambang mencapai 111 block.
Sesaat setelah halving terjadi, rentang waktu produksi block 630.000 dan 6.001 memakan waktu sekitar 2 jam. Padahal rata-rata block baru hanya sekitar 10 menit saja. Beberapa waktu sebelum halving, sejumlah pengamat sudah memprediksi akan terjadi penurunan hashrate besar-besaran terjadi.
Mathew D’Souza dari Blockware misalnya, jauh hari sudah memprediksi terkait penurunan hashrate tersebut. Secara pribadi, dirinya menyebut cukup pesimis dengan momentum halving di Bitcoin Cash.
Alasan paling utama hal itu dapat terjadi lantaran penambang tentu akan memilih menambang di bitcoin karena lebih menguntungkan. Hal tersebut terbukti ketika pada tanggal 8 kemarin, hashrate bitcoin berkisar sekitar 105 Exahash, bertambah kemudian menjadi 112 Exahash per detik.
Meski demikian, harga Bitcoin Cash (BCH) dari tanggal 8 – 9 April masih tercatat naik beberapa poin. Per tanggal 8 harga BCH sekitar USD 251 naik menjadi USD 266 di tanggal 9 April saat ini.