Setidaknya terdapat total 1.666 BTC, bitcoin sitaan Departemen Bea Cukai Finlandia sejak tahun 2016. Keseluruhan jumlah mata uang kripto Bitcoin itu berhasil disita dari insiden terkait transaksi pasar gelap di bulan September tahun 2016.
Peristiwa sejumlah 1.666 Bitcoin sitaan melalui Departemen Bea Cukai Finlandia disebut cukup unik. Pasalnya untuk kali pertama kepabeanan itu menyita dalam bentuk bitcoin dan cryptocurrency lain. Kabarnya, sebagian besar barang sitaan sebelum-sebelumnya yang kemudian dilelang adalah berupa kendaraan.
Di tahun 2016, harga Bitcoin (BTC) saat peristiwa itu terjadi masih berkisar sekitar 700 ribu euro. Kurang lebih setara dengan Rp. 10,6 juta per BTC. Dengan total 1.666 BTC yang telah disita, kemudian harga sempat memuncak naik menjadi 20 juta euro. Hingga di harga sekarang turun sekitar 15 juta euro. Kurang lebih setara dengan Rp. 236 milyar.
Selang beberapa tahun, jumlah total 1.666 BTC itu masih dipegang kepabeanan melalui Departemen Bea Cukai Finlandia. Uniknya, setelah sekian lama jumlah dana berupa bitcoin tersebut justru bikin bingung pihak Departemen Bea Cukai Finlandia.
Departemen Bea Cukai Finlandia Bingung Harus Bagaimana
Bikin bingung Departemen Bea Cukai Finlandia adalah terkait mau diapakan jumlah 1.666 BTC tersebut. Apakah mau disimpan, atau dilelang saja? Dilansir dari media lokal Finlandia – YLE hari Selasa (25/2/2020), pihak terkait khawatir jika sejumlah BTC yang telah disita bisa kembali ke tangan penjahat.
Sampai sejauh ini, pihak bea cukai Finlandia masih belum menentukan apa yang mesti dilakukan dengan jumlah BTC itu. Sempat memberikan keterangan di YLE sehari sebelumnya, Pekka Pylkkänen Dirjen Bea Cukai Finlandia mengatakan, “Dalam pandangan kami, masalah yang paling umum terkait adalah potensi resiko pencucian uang. Pembeli kripto (cryptocurrency) jarang digunakan untuk keseharian,” katanya.
Ternyata tidak hanya 1.666 BTC yang berhasil disita oleh Departemen Bea Cukai Finlandia. Dari keterangan yang dihimpun YLE, kepabeanan Finlandia juga sudah menyiata jutaan euro dalam bentuk cryptocurrency lain, yakni Monero. Keseluruhan uang kripto hasil sitaan itu sudah dilakukan selama beberapa tahun lalu.
Nampaknya kebingunan yang dialami atas bitcoin sitaan tersebut bermula saat sempat ada larangan dari pemerintah. Di tahun 2018, pemerintah Finlandia melarang dirjen bea cukai Finlandia untuk menjual bitcoin sitaan itu di bursa kripto. Saat itu hanya diminta untuk disimpan ke dalam cold wallet saja agar lebih aman.
Padahal jika berkaca dari beberapa bitcoin sitaan serupa, sudah banyak pula yang dilelang dalam rentang waktu tertentu secara bertahap. Pelelangan bitcoin sitaan itu sudah banyak dilakukan seperti di Belgia, Australia, Swedia maupun di Amerika Serikat. Proses pelelangan tersebut juga bisa dilakukan secara online.
Henry Brade melalui YLE memberikan masukan kepada dirjen bea cukai Finlandia. Menurutnya, jika bea cukai menjual bitcoin sitaan itu secara anonim, jelas akan menimbulkan resiko besar. Sebaliknya, jika penjualan bitcoin sitaan itu dilakukan secara wajar, tidak akan ada masalah.
Henry Brade adalah pendiri perusahaan Prasos, salah satu perusahaan berbasis kripto di Finlandia. Lebih jauh, Brade juga menyarankan agar Departemen Bea Cukai Finlandia menjual bitcoin sitaan itu di bursa kripto secara bertahap. Sampai seluruhnya terjual.
Sementara opsi lain yang diusulkan adalah menjual sebagian besar bitcoin sitaan tersebut melalui broker atau sekuritas kepada pembeli besar. Alasannya, pasar bitcoin sudah cukup besar, sehingga jumlah tersebut tidak akan menjadi masalah terkait dengan likuiditas pembelinya.
Asal Muasal Bitcoin Sitaan Berjumlah 1.666 BTC
Kepabeanan Finlandia mengumumkan secara resmi pertama kali pada tanggal 29 Agustus 2016. Departemen Bea Cukai Finlandia saat itu mengumumkan resmi telah menyita sekitar 1 juta euro dalam bentuk Bitcoin melalui transaksi di situs pasar gelap online.
Situs pasar gelap yang dimaksud bernama Valhalla. Berdasarkan DeepDotWeb.com, Valhalla adalah situs yang sudah beroperasi sejak tahun 2013. Dan masih beroperasi di tahun 2016. Valhalla disebut menjadi sebuah situs toko obat-obatan online.
Valhalla lalu banyak dikenal dan populer di sekitar tahun 2014. Namun sebelumnya situs ini bernama Silkkitie. Server situs Silkkitie sendiri ditutup dan disita oleh bea cukai Finlandia hari Jumat, 3 Mei 2009 silam. Sejak itu, situs Silkkitie berganti nama, Valhalla, dan juga Wall Street Market (WSM).
Menjadi terkenal, karena dari situs Valhalla itu memasarkan LSD kepada pembeli setia mereka. Bahkan LSD ini dikirimkan secara gratis. Dari situs inilah yang kemudian pihak berwenang berhasil menangkap 3 orang tersangka. Salah satu diantaranya adalah seorang pria berusia sekitar 30 tahun asal Helsinki.
Departemen Bea Cukai Finlandia saat itu melibatkan kerjasama dengan otoritas Belanda, AS, Jerman, Latvia dan juga Europol. Ketiga tersangka itu juga sudah dipenjara sejak bulan April 2016. Ketiganya berupaya untuk membawa masuk sekitar 40 pon obat-obatan bubuk, sekitar 400.000 ekstasi, dan juga 30.000 butir LSD, dan juga obat-obatan lain yang akan digunakan untuk narkotika serta metamfetamin murni.
(gambar: Kapal di Helsinki Finlandia, morianna via Pixabay)