Sifat evolusi bisnis adalah proses mengubah karakter monopolistik menjadi kedaulatan publik. Melalui promosi ilmu pengetahuan dan teknologi secara global, blockchain telah memberikan bisnis tradisional konsep teknologi canggih.
Dengan pengembangan berbagai aplikasi berkecepatan tinggi. Proyeksi itu menjadi rencana yang cocok dalam transformasi digital secara bertahap. Menjadi arah penting evolusi bisnisnya.
Perdagangan terdistribusi adalah sistem bisnis baru yang muncul setelah teknologi blockchain lahir. Konsep bisnis baru ini menjadi unggulan, mengandalkan teknologi informasi baru seperti blockchain, cloud computing, AI, dan Big Data.
Sektor bisnis ini kemudian bisa diaplikasikan ke semua bidang secara komersil. Punya daya pengembangan kuat. Dengan perkembangan perdagangan terdistribusi, proyek blockchain yang beradaptasi dengan atribut komersil lebih baik akan banyak menarik perhatian.
Pada tanggal 20 Februari 2020 lalu, event blockchain kedua di bidang mata uang digital bertajuk “Turkey Economy Summit 2020” digelar di Istambul. BitCherry turut hadir dalam event tersebut sebagai sponsor utama.
Pada acara itu, tim pengembangan BitCherry secara resmi mengumumkan inovasi teknologi mutakhir yang komprehensif. Menunjukkan bahwa BitCherry menjadi infrastruktur blockchain komersial pertama di dunia yang berbasis teknologi IPv8.
Teknologi terdistribusi yang menjadi core BitCherry, fokus pada mempromosikan pengembangan jaringan blockchain yang terdistribusi secara berkesinambungan. Inovasi teknologi pada akhirnya melahirkan inovasi lapis jaringan yang lebih inovatif. Dengan inovasi lapis jaringan itu, berpotensi dapat menenggelamkan model jaringan IP dan data secara mendasar.
Pada tautan lapis jaringan tersebut, menggunakan protokol enkripsi jaringan P2Plus secara point-to-point. Fungsinya agar lebih fokus pada pengembangan teknologi komprehensif dan mendalam. Terutama dalam menyesuaikan kebutuhan komersil yang bisa diperoleh dari asalnya.
Pusat layanan keuangan yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan umumnya memiliki proses review yang rumit. Serta dengan layanan yang berbeda, minim transparansi, berbiaya tinggi, dan tidak efisien.
Akar utama permasalahan ini adalah proses sentralisasi yang absolut. Penggunaan teknologi blockchain telah menjadi kunci untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui aset tokenisasi blockchain yang secara langsung dapat memproses transaksi. Ataupun juga proses pinjaman peserta secara otomatis, efisien, adil, transparan, dan dapat diandalkan.
Saat ini, banyak lembaga maupun otoritas yang berniat menjadi perantaranya. Ambil contoh seperti Bank Sentral China yang menerbitkan mata uang digital bank sentral (DCEP). Lalu Facebook dengan Libra, JP Morgan Chase dengan stablecoin JPM Coin, dan lain sebagainya. Di mana-mana berupaya juga untuk mempromosikan inovasi keuangan untuk meminimalisir hambatan masuknya industri inovasi.
Bagaimanapun, keuangan terdistribusi memiliki resiko sendiri. Setiap sistem ekonomi mempunyai persyaratan yang menuntut kinerja dan sisi keamanan. Masalah-masalah terkait tidak adanya jaminan keamanan transaksi, likuiditas yang lemah, dan regulasi yang masih simpang siur menjadi tiga faktor utama. Ketiga faktor tersebut cenderung membunuh sistem keuangan terdistribusi.
BitCherry punya cara lain dalam inovasi teknologi agar dapat mengatasi permasalahan itu. Pemikiran untuk menggunakan protokol lapis jaringan baru yang dibangun melalui “P2P Encryption Protocol”. Lapis jaringan baru tersebut meningkatkan relasi antara data hash map yang hendak di capai dalam arsitekturnya menjadi terskala.
Dari penggunaan itu bisa menghasilkan smart contract di seluruh konsensus mata rantainya, bersama dengan mekanisme operasional lain. Sehingga bisa mengurangi pembiayaan secara fundamental, menyediakan performa dan tingkat keamanan tinggi, serta dapat diaplikasikan dalam berbagai aplikasi komersial.
Protokol P2P konvensional dibangun di atas lapisan TCP transport pada IPv4/IPv6 WAN. Sementara P2P Encryption Protocol BitCherry didasarkan pada enkripsi protokol IPv8. Sehingga dapat lebih mendasari lapisan tautan data. Artinya bahwa BitCherry dapat dengan mudah menembus jaringan apapun hingga firewall. Dan bermanfaat juga dalam meningkatkan aksesibilitas transmisi data.
Selain itu, P2P encryption Protocol memungkinkan penggunaan teknologi private key secara peer-to-peer. Konten transmisi ini dienkripsi, dan hanya dapat node penerima yang dapat decrypting konten itu.
Ketika nilai tersebut saling terkoneksi dalam kecepatan yang tinggi, informasi secara point-to-point juga terenkripsi. Fungsinya memastikan efisiensi transmisi data secara lebih efektif. Dan meningkatkan kerahasiaan transaksi dalam sirkulasinya. Kedua adalah dalam struktur data yang berdasarkan hash map. Dalam hal ini, BitCherry menjadi pelopor teknologi blockchain dengan ‘six degrees of social theory’.
Upaya tersebut mampu menciptakan konsensus aBFT + PoUc yang unik. Bermanfaat dalam memastikan struktur pengelolaan lebih rasional. Mampu meningkatkan pengawasan, dan mempertinggi kepercayaan pengguna.
Smart contract yang dikembangkan oleh jaringan terdistribusi BitCherry dapat mencapai pemeliharaan posisi agunan, memproses transaksi perdagangan, penetapan suku bunga dan penyimpanan aset, serta fungsi-fungsi lain.
Dengan penerapan smart contract, kontrak hipotek maupun pinjaman dapat diproses secara otomatis. Secara keseluruhan sitem dapat lebih setara, kredibel, mengurangi koneksi pihak ketiga secara signifikan, dan efisiensi biaya.
Bisnis terdistribusi ini mengubah sirkulasi tunggal menjadi sebaran sirkulasi seperti halnya sebuah jaringan. Dalam inovasi teknologi, BitCherry memilih dari tingkat permintaan, penyeimbang antara relasi bisnis dan inovasi teknologi dalam membangun jaringan terdistribusinya. Secara bertahap pula untuk memperluas ekosistem bisnis. Sehingga memungkinkan nilai baru pada entitas bisnisnya. Aplikasi komersil berbasis teknologi blockchain mendorong transformasi perdagangan digital secara global. Apakah perdagangan terdistribusi dapat menjadi masa depan pengembangan ekonomi global? Masa ini adalah masa yang paling dinantikan.