BitcoinMedia – Stephen Moo dClinic. Stephen Moo, MD dClinic di Indonesia turut hadir dalam acara BlockBali yang bertempat di TransResort Bali siang tadi (26/11/19). Event tersebut dihadiri juga oleh Drs Sahudi M.M selaku Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, beserta Dr Edi Prio Pambudi, Staf Ahli Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
Saat bertindak menjadi pembicara di sesi ke tiga pada kesempatan itu, memperkenalkan platform Private Healtcare Blockchain dClinic. Penggunaan teknologi tersebut dianggap cukup bermanfaat termasuk juga di dunia medis dan pelayanan kesehatan.
Stephen Moo menyebutkan bahwa pengembangan platform dClinic sudah mulai berjalan sejak 12 bulan yang lalu. Berdasarkan data yang dihimpun dari Deloitte, pembiayaan pelayanan kesehatan telah meningkat 2,4% menjadi 7,5%. Dari peningkatan tersebut dapat diprediksi pula nilai di lima tahun mendatang.
Sementara itu, Moo juga menerangkan bahwa biaya pengobatan sudah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1990. Peningkatan pembiayaan itu mungkin saja menjadi tidak lagi dapat tercukupi.
Pemanfaat blockchain melalui jembatan smart contract dianggap memiliki peluang dalam penanganan data layanan kesehatan yang lebih baik. Potensinya menjadi terbuka lebar. Menembus batas-batas pemangku kepentingan.
Inovasi baru serupa juga telah dapat dilihat sendiri pada dunia farmasi, sampai dengan tahapan bioteknologi yang telah melampaui batas tradisional. Stephen menerangkan, “Selama empat bulan terakhir kami terlibat dan melayani pemerintah di Indonesia. Kami terlibat sangat baik dengan Pemerintah. Kami menyadari bahwa Pemerintah tidak dapat terus menghabiskan anggaran trilyunan rupiah terus menerus untuk membuat perubahan melalui peraturan dan perundang-undangan dalam membuat sistem terintegerasi di sektor ini”, jelasnya.
Penanganan data medis selanjutnya disimpan jauh lebih aman di dalam blockchain. Berbeda dengan penanganan database biasa, blockchain mampu untuk menjaga integeritas dan validitas datanya lebih baik, bahkan hampir tidak mungkin untuk bisa dimanipulasi.
Menurut Moo, pemanfaatan teknologinya bisa menjadi peluang untuk sektor medis di Indonesia. Alasannya, opsi ini adalah win-win solution. Tidak hanya akan menjadi kemenangan untuk penyedia layanan kesehatan dan pemerintah, namun juga untuk perusahaan swasta. Terutama dalam segi penghematan pembiayaan.