BitcoinMedia – ProtonMail. Perusahaan ProtonMail mengungkap bahwa sudah lama pihaknya menerima pembayaran menggunakan Bitcoin. Hal tersebut diunggah melalui ciutan akun resminya di Twitter kemarin (17/11/19).
Dalam ciutan itu, ProtonMail menanggapi komentar salah satu pengguna yang melakukan pembayaran menggunakan Bitcoin ke ProtonMail. Komentar itu kemudian dibalas ProtonMail dengan mengatakan, “Jangan khawatir, kami akan HODL untuk anda, (kami sebenarnya tidak menjual BTC kami sejak bertahun-tahun lalu),” tulisnya.
Lebih jauh, ProtonMail juga menyebutkan bahwa pihaknya sudah menerima Bitcoin sejak tahun 2014 silam. Keputusan menerima Bitcoin tersebut berkaitan ketika Paypal menutup akun ProtonMail yang saat itu digunakan untuk menerima dana crowdfunding.
Pihak Paypal saat itu membekukan dana ProtonMail senilai USD 270.000 atau sekitar Rp 3,78 milyar di kurs rupiah saat ini. Dua minggu sebelumnya, ProtonMail memang sudah memperoleh pendanaan sebesar 3,78 milyar tersebut dari crowdfunding. Menurut Andy Yen, PayPal memang suka melakukan hal itu sama seperti yang terjadi di akun donasi Wikileaks beberapa tahun sebelumnya.
Bitcoin Lebih Baik, Berbahaya Menggunakan PayPal
Atas peristiwa yang terjadi dengan PayPal, Andy Yen sempat memberikan komentarnya di TechCrunch saat itu, mengatakan:
“Meski ProtonMail berhasil memperoleh pendanaan USD 270.000 dalam dua minggu terakhir, jumlah itu tidaklah lebih besar dibandingkan pendanaan lain yang jumlahnya bisa lebih dari USD 1.000.000. Kami juga tidak dapat menerangkan mengapa orang juga memilih ProtonMail. Ketika pihak kami berusaha menghubungi representatif PayPal via telephone, mereka mempertanyakan apakah Proton legal, dan apakah kami mengantongi ijin pemerintah untuk enkripsi email. Kami tidak yakin pemerintah mana yang disebutkan oleh Paypal. Namun berdasarkan amandemen ke 4 konstitusi AS sudah menjamin hak dan keamanan masyarakat di dalam rumah, surat-surat, termasuk proteksi dari efek penyitaan yang tidak masuk akal…” Tampaknya PayPal berupaya untuk mencari alasan apa yang mereka bisa lakukan untuk menghentikan kami dapat memperoleh dana,” seperti yang dituliskan di TechCrunch (1/7/14).
Pendanaan yang diperoleh ProtonMail itu adalah crowdfunding yang dilakukan melalui Indiegogo. Jumlah pasti pendanaan yang diperoleh saat itu adalah sebesar USD 284.008. Atas peristiwa tersebut, justru menarik banyak lebih banyak orang yang berupaya menghindari petaka PayPal dan menggunakan Bitcoin melalui wallet Bitcoin ProtonMail.
Sebaliknya, asumsi menggunakan PayPal sudah cukup lama dianggap berbahaya untuk banyak orang. Atas alasan ini, adopsi Bitcoin menjadi cukup krusial. Terutama bagi pihak-pihak organisasi yang melakukan crowdfunding secara independen.
Tentang ProtonMail
ProtonMail adalah perusahaan jasa enkripsi email yang didirikan sejak 16 Mei tahun 2014. Perusahaan email Proton berada di bawah perusahaan Proton Technologies AG, berbasis di Jenewa Swiss. Perusahaan layanan enkripsi email ini didirikan oleh Dr Andy Yen, Jason Stockman dan juga Wei Sun.
Layanan enkripsi email dari Proton diklaim sebagai layanan anti penyadapan, bahkan oleh dinas intelijen AS sekalipun. Awalnya proyek enkripsi email dari Proton sudah dirancang sejak tahun 2013 silam. Beberapa pengembang kecil yang berada di belakangnya dikabarkan berasal dari lulusan Massachusetts Institute of Technologi, ada juga dari Universitas di Harvard, dan juga Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN), dan juga institusi lain.
Misi yang sedang dibawa oleh platform ini tidak lain adalah menjunjung tinggi undang-undang privasi untuk individu maupun bisnis. Salah perlindungan privasi tersebut adalah dengan metode enkripsi end-to-end dan autentikasi ganda pada email.
Proses enkripsi dan autentikasi itu dilakukan secara terpisah satu sama lainnya. Alhasil, cara itu memungkinkan orang lain tidak dapat memperoleh data email pengguna. Yang lebih menarik, email Proton ini bisa diintegerasikan dengan layanan email lainnya seperti juga Gmail maupun Yahoo.
Jika anda pernah melihat pesan yang bisa rusak secara otomatis setelah terbaca dalam waktu tertentu seperti di film Mission Impossible, fitur tersebut sudah ada di layanan Proton. Fitur ini juga telah disediakan di layanan perpesanan SnapChat. Sejak tahun 2014 lalu, pengguna Proton sudah mencapai lebih dari 10 juta. Di dalam platform email Proton ini, disediakan pula Wallet Bitcoin untuk melakukan pembayaran.