BitcoinMedia – Blockchain Medis dClinic. Ikut andil dalam event Korea Blockchain Week 2019 di Seoul, dClinic ingin lebarkan sayapnya di Korea. Platform blockchain medis dClinic yang berbasis di Singapura ini sudah meneken kontrak bernilai USD 30 juta dengan Indonesia beberapa waktu lalu. Sejauh ini proyek-proyek dClinic yang masih dikerjakan berada di Indonesia, India, Malaysia, dan juga Jepang.
Selain ikut andil di event bergengsi di Seoul, dClinic juga dalam rangka mengumpulkan ahli tim medis maupun teknologi untuk melihat segmentasi pasar pelayanan kesehatan di Korea. Sempat memberikan komentar di Media Korea, CEO dClinic Dr Richard Satur mengatakan, “Fokus utama kami tahun ini adalah membuka kantor di Korea,” katanya.
Salah satu lokasi yang paling dilirik adalah Busan, sebuah kota di Korea Selatan dengan luas area sebesar 770 km2. Menurut Richard, dClinic berharap bisa membuka kantor di Korea ini dalam satu atau dua bulan ke depan.
Lokasi di Busan ini dianggap sebagai daerah yang cukup menjanjikan. Menurutnya, Busan cukup mirip dengan proyek yang sedang dibangun di Batam Indonesia. “Pemuda di Busan nantinya dapat berpeluang menghasilkan uang dengan menggunakan perawatan kesehatannya sendiri. Imbalan keuntungan itu akan dibayarkan menggunakan token,” terangnya.
Blockchain medis dClinic merupakan platform medis dengan kemudahan akses rekam medis pasien secara riil time atas persetujuan pasiennya. Kemudahan akses itu menjadi poin penting dan bermanfaat tidak hanya untuk pasien saja, melainkan juga penyedia layanan kesehatan khususnya rumah sakit.
Di segmentasi proyek yang terkait dengan pelayanan kesehatan, kolaborasi dengan rumah sakit adalah hal yang sangat penting. Menurut Richard, Korea akan cukup mirip seperti di Indonesia. Perlu mendorong partisipasi rumah sakit yang ada secara aktif.
Richard Satur menjelaskan bahwa partisipasi rumah sakit ini tidak akan mengalami kerugian. Alasannya pasien akan tetap dirawat bahkan setelah dirinya keluar dari rumah sakit itu. Upaya ini dipercaya bisa mengurangi kemungkinan kehilangan pasien, terlebih bisa juga menghubungkannya dengan penyakit lain.
DClinic Ingin Bermitra Dengan Blockchain Medis Lain
Di Korea sendiri, ada proyek blockchain medis serupa bernama MediBloc. Dalam hal ini, Richard memberikan perbedaannya dengan dClinic. Di platform blockchain medis dClinic, fokusnya adalah pada kesehatan dan vitalitas ketimbang aspek medis.
Melihat di proyek blockchain medis lain tersebut, pihak dClinic memilih untuk tidak ingin bersaing. Dianggap jauh lebih penting adalah membangun sistem yang lebih terintegerasi. Alasannya, dengan memberikan lebih banyak keragaman dan pilihan akan memberikan efek yang lebih positif kepada konsumen.
Dengan blockchain medis dClinic, orang akan memiliki akun data kesehatan selayaknya seperti memiliki sebuah rekening bank. Informasi medisnya kemudian disimpan di dalam blockchain. Hanya dengan ijin penggunanya sendiri, akses informasi medis itu bisa diakses oleh orang lain, seperti oleh pihak tim perawatan rumah sakit, atau yang lain.