Kurang lebih 15 negara yang telah menyepakati untuk menggunakan mata uang ECO Afrika Barat sebagai mata uang tunggalnya. Hasil kesepakatan yang telah dirunding melalui ECOWAS, Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat itu menyatakan untuk meluncurkan ECO pada tahun 2020 mendatang.
Dilansir dari Africanews, rencana itu disebut-sebut telah dirancang sejak 30 tahun lalu. Negara-negara yang tergabung di ECOWAS sudah lama menginginkan untuk bisa menggunakan mata uang tunggal. Pada pertemuan khusus yang digelar Sabtu (29/6/19) di Pusat Konferensi Gedung Negara – Abuja, Ibu kota Nigeria.
Selain menyepakati untuk mulai menggunakan mata uang ECO Afrika Barat di tahun mendatang, ECOWAS memberikan penghargaan di periode tahun 2018 kepada beberapa orang. Dua Tokoh yang mendapat penghargaan ECOWAS 2018 adalah Koffi Annan karena kontribusinya dalam menangani penyebaran virus Ebola. Dan juga kepada Patrick Sawyer atas kontribusinya berhasil menangani tekanan dari Pemerintah Liberia, serta menciptakan kesejahteraan di sekitarnya.
Lebih spesifik tentang rencana peluncuran ECO, dari 15 negara ada 8 negara yang akan menggunakan CFA Franc (mata uang yang berlaku di beberapa negara di Afrika Barat), lalu dipatok menggunakan Euro.
Belum ada detail yang jelas mengenai mata uang ECO Afrika Barat tersebut. Namun jika melihat jangkauan 15 negara yang sudah saling sepakat, artinya akan meliputi kurang lebih total 385 juta populasi yang ada. Total populasi itupun adalah total populasi yang diketahui di tahun 2018 lalu.
Kabarnya, keputusan untuk menggunakan mata uang tunggal itu sebagai akibat atas memburuknya konvergensi ekonomi makro di Afrika Barat. Oleh sebab itu sebagian besar negara-negara di Afrika Barat lantas berupaya mendesak untuk bisa menangani permasalahan seputar moneter.
Upaya ini oleh beberapa media lokal di Afrika banyak disebut sebagai keputusan yang tergesa-gesa. Dari sumber yang sama, ditulis bahwa ada kemauan politik perusahaan yang lebih nyata dibalik keputusan untuk menggunakan mata uang tunggal tersebut.Sebagai penutup di akhir acara ECOWAS, Presiden Muhammadu Buhari menyerahkan kepemimpinan ECOWAS kepada Presiden Nigeria, Mahammadou Issoufou.