Tahun 2019 menjadi awal tahun pengembangan yang begitu apik untuk Bitcoin. Salah satunya, kapasitas transaksi Lightning Network saat ini sudah tembus hingga 709 BTC.”Jaringan Petir” di Bitcoin ini di tahun 2019 makin banyak menyita perhatian publik.
Jumlah kapasitas jaringan Bitcoin tersebut naik hingga 29%, berdasarkan statistik di 1ML. Padahal kapasitas transaksi Lightning Network tertanggal 23 Desember lalu masih baru mencapai 500 BTC.
Dengan total kapasitas yang berjumlah 709 BTC tersebut, artinya transaksi micropayment bitcoin ini sudah bernilai USD 2,7 juta. Nilai rupiahnya kurang lebih sekitar Rp. 39 milyar lebih. Untuk transaksi yang bersifat micropayment, tentu saja nilai tersebut adalah nilai yang besar.
Sedangkan jumlah node yang ada saat ini juga naik 15,39% dalam 30 hari terakhir menjadi 6.433 node. Channel transaksi yang tersedia juga naik hingga 35% lebih, sebesar 28.491 channel transaksi.
Transaksi Bitcoin yang dilakukan menggunakan Lightning Network dapat melintas semua batasan, efisiensi waktu, dan bahkan juga biaya yang dibutuhkan. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk transaksi menggunakan Lightning Network? Jawabannya kerap berbunyi, “Terlalu kecil untuk disebutkan”.
Ya, kenyataannya memang demikian. Jumlah biaya yang dibutuhkan dalam transaksi menggunakan Lightning Network hanyalah senilai sekian sen saja. Saat tulisan ini dibuat, rata-rata biaya transaksinya hanya sekitar 0,001 Mili Satoshi (satuan terkecil yang digunakan di dalam Lightning Network Bitcoin).
Biaya transaksi dengan satuan Mili Satoshi tersebut senilai 0,000001 Satoshi, atau setara dengan USD 0,000000000039157. Jika terpaksa dirupiahkan pun akan menjadi cukup sulit. Itulah mengapa memang biayanya “Terlalu kecil untuk disebutkan”.
Secara umum, transaksi menggunakan Lightning Network memang diprioritaskan sebagai transaksi micropayment. Sejak tahun 2016 silam, pembayan menggunakan Lightning Network memang sudah digadang-gadang untuk bisa menjadi pengembangan yang cukup bagus untuk Bitcoin.
Arjun Balaji, seorang analis cryptocurrency mengatakan bahwa akan ada lebih banyak lagi pengembangan Lightning Bitcoin di tahun 2019 akan cukup banyak dilakukan. Beberapa hal yang mendasar terkait pengembangan tersebut menurut Arjun adalah soal peningkatan keamanan, maksimalisasi likuiditas, privasi yang tinggi, dan juga penyederhanaan UX agar lebih user friendly.
Terkait dengan beberapa hal diatas, Arjun lebih menitikberatkan soal privasi, likuiditas, dan peningkatan keamanan sebagai hal yang paling utama untuk difokuskan. Arjun mengatakan, “Sebagian besar pengembangan tersebut nantinya dijadwalkan di tahun ini, menyiapkan tahun besar untuk Lightning Network”, jelasnya.
Ada begitu banyak hal yang sudah dipersiapkan mendukung implementasi pengembangan besar di Bitcoin dalam menunjang Lightning Network. Sebut saja seperti Neutrino, yang saat ini masih aktif dikembangkan.
Kemudian ada juga Submarine Swaps, yang berfungsi agar pengguna tidak harus memiliki node sendiri untuk bisa menggunakan Lightning Network, dengan keamanan dan privasi yang tinggi. Belum lagi pengembangan Atomic Multi-Path Payment (AMP). Pengembangan AMP tersebut meningkatkan UX dengan proses routing yang lebih mudah.
Sejumlah pengembangan lainnya yang cocok untuk dikembangkan seperti Splicing, Wumbology, Sphinx-send, Watchtowers, maupun juga Dual Funded Channel. Sedikit penjelasan tentang Dual Funded Channel tersebut adalah adanya channel ganda di dalam proses transaksi. Hal ini memungkinkan penyedia likuiditas yang memiliki cadangan dana lebih besar untuk bisa dipertukarkan dengan mudah menggunakan Lightning Network.