Pabrikan kartu grafis ternama asal AS, Nvidia mengalami penurunan tajam. Nvidia merana karena pendapatannya merosot drastis karena efek harga kripto yang turun di sepanjang tahun 2019, dan berlanjut hingga saat ini.
Pihak Nvidia merilis laporan disepanjang kuartal keempatnya di tahun 2019 kemarin disitusnya. Di dalam laporan tersebut, pada kuartal keempat terhitung sampai tanggal 27 Januari lalu, pihak Nvidia turun hingga 24 persen.
Laba di kuartal empat tersebut hanya bernilai USD 2,21 milyar dari kuartal empat di tahun sebelumnya USD 2,91 milyar. Hitungan tersebut bahkan turun hingga 31 persen jika dibandingkan pada kuartal sebelumnya di tahun lalu.
Tidak bisa tidak, CEO Jensen Huang juga mengamini bahwa hal tersebut sebagai akibat dari turunnya harga kripto. Penurunan tajam harga kripto itu membuat sekian banyak produk Nvidia tidak laku dipasaran.
Padahal, di tahun 2018 capaian USD 2,91 milyar yang didapat Nvidia memang diyakini berasal karena pertumbuhan luar biasa dari dunia kripto. Saat itu, Nvidia meraih untung besar dari para penambang kripto hingga naik sebesar 34 persen.
Pasaran untuk kartu grafis, sejauh ini seakan menciptakan iklim pertarungan antara Miner VS Gamer. Langkah tersebut seakan menjadi strategi yang paling jitu untuk mendorong harga kartu grafis menjulang tinggi.
Jika sebelumnya pihak pabrikan kartu grafis, Nvidia utamanya, seolah membuat strategi pemasaran dengan membatasi jumlah penjualan untuk kalangan miner, kini seabrek produknya tidak terjual dipasaran.
Di dalam laporan itu, Jensen Huang memberikan komentar:
“ini adalah tahun dengan pergolakan yang cukup hebat. Kondisi pasar kripto yang buruk akhir-akhir ini membuat cukup mengecewakan pada kuartal ini.”
Yang terjadi setelahnya, pihak eksekutif perusahaan bahkan sempat menguragi jumlah pengiriman produk. Tidak lain, mencegah agar produk itu tidak berlebihan dan membanjiri supply di supplier. Padahal, beberapa saat sebelumnya Nvidia juga sempat merilis beberapa produk baru, seperti Nvidia T4 yang dirilis di beberapa negara seperti US, Eropa, Brazil, India, Jepang, dan Singapura.