Beberapa pekan lalu, banyak beredar kabar bahwa Bank Sentral India (RBI) membuat tim khusus untuk melakukan penelitian terkait dengan cryptocurrency, blockchain dan juga AI.
Pertama kali kabar tersebut bermuara dari tulisan di economictimes India yang menyertakan dua sumber anonim. Tepatnya pada 27 Agustus lalu, economictimes menulis bahwa pembentukan unit itu untuk meningkatkan “intellectual capital” dengan teknologi terbarukan.
Salah satu teknologi baru itu adalah cryptocurrency. Disebutkan bahwa unit tersebut adalah berkaitan juga membuat formula penerbita mata uang digital. Informasi itu kemudian tersebar di banyak media, terutama untuk media-media kripto.
Dalam beberapa hari lalu, pihak Coincrunch kemudian menayakan langsung kepada pihak Bank Sentral India (RBI). Tidak lama kemudian RBI pun memberikan klarifikasi yang menyatakan bahwa informasi tersebut tidaklah benar.
“Tidak ada pembentukan unit resmi dari RBI untuk tujuan (Cryptocurrency, Blockchain dan Artificial Intelligence) yang disebutkan dalam permintaan RTI. Oleh karena itu tidak ada informasi untuk melengkapi masalah ini ”.
Meski pada tanggapan tersebut menyatakan telah membantah, namun Bank Sentral India juga telah berperan aktif dengan memberikan petisi terkait dengan pelarangan perdagangan kripto di India.
Bahkan, pada awal bulan September sebelumnya RBI juga memberikan dukungan secara tertulis melawan IAMAI. Affidavit dari RBI itu memuat 10 hal penting dibalik pelarangan perbankan untuk terlibat dengan kripto.