Setelah informasi peretasan yang dialami Bancor sebelumnya, kini pihak Bancor mengabarkan bahwa ada 24.984 ETH atau senilai kurang lebih USD 12,5 juta telah hilang dari wallet. Tidak hanya itu, sekitar 229.356.645 NPXS yang total bernilai USD 1 juta dan 3.200.000 BNT bernilai USD 10 juta juga hilang.
Seluruh aset digital yang hilang tersebut dari wallet yang digunakan untuk melakukan penarikan ETH dari smart contract BNT. Pihak bancor, telah memposting pemberitahuan tersebut melalui akun twitter resminya.
Here is the latest update on the recent security breach: pic.twitter.com/JroypFvBri
— Bancor (@Bancor) July 9, 2018
Pada informasi sebelumnya, memang telah ada satu sumber yang menerangkan bahwa ada kemungkinan besar sejumlah 25.000 ETH telah hilang. Pernyataan dari Bancor tersebut ternyata telah benar adanya. Meski demikian, Bancor menegaskan bahwa tidak ada wallet pengguna yang terkena serangan. Melainkan hanya wallet Bancor yang khusus dipergunakan untuk memperbarui smart contract tersebut diatas saja yang telah kehilangan sejumlah aset digital.
To reiterate, no user wallets have been compromised in the attack.
— Bancor (@Bancor) July 9, 2018
Sampai saat ini, pihak Bancor masih berupaya untuk mengidentifikasi penyerang dan berusaha untuk membekukan total BNT yang telah dicuri. Alasannya, hal itu dilakukan untuk meminimalisir meluasnya permasalahan di ekosistem Bancor.
Pembaruan protokol Bancor untuk memungkinkan membekukan token tersebut telah dibangun agar bisa mengatasi situasi darurat seperti yang dialami saat ini. Sayangnya, untuk dapat membekukan total aset ETH tidak mungkin bisa dilakukan.
Namun, pihak Bancor juga mencoba bekerjasama dengan sekian banyak bursa kripto agar dapat melacak aset yang dicuri tersebut. Setidaknya, itu dapat menyulitkan penyerang untuk dapat menjual aset itu dan mencairkannya.
Sementara, sejumlah token di layanan ekosistem bursa P2P Bancor dihentikan sementara sampai situasi benar-benar dapat teratasi. Sejumlah token tersebut seperti EOS, Tron, ICO, OmiseGo, Augur, Aelf, Qash, Status, dan juga Maker.
Yang cukup menarik dari peristiwa ini adalah, bahwa Bancor sebelumnya penuh keyakinan bahwa platformnya adalah sepenuhnya decentralized. Namun jika melihat dari peristiwa ini, hal itu menjadi cukup diragukan. Elizabet Stark pun sempat membalas melalui komentarnya tentang Bancor. Stark berkata, “Nope, not centralized at all,” sindirnya.