Waspadai Ransomware, Telah Banyak Merambah Perangkat Android
Waspadai Ransomware. Kapersky Lab, 29 Juni kemarin mempublikasikan hasil laporan tentang ransomware yang telah banyak menyerang perangkat mobile. Laporan itu dibuat dari periode bulan April 2014 hingga bulan Maret 2016.
Selama rentang periode waktu tersebut, cukup mengejutkan bahwa ada peningkatan serangan ransomware hingga empat kali lipat melalui perangkat android. Dan peningkatan itu hanya terjadi dalam satu tahun. Pihak Kaspersky Lab melihat hal ini sebagai sebuah tren yang mengkhawatirkan.
Jika sebelumnya kita hanya mengetahui bahwa ransomware lebih banyak terjadi di sebuah PC, maka sekarang harus lebih berhati-hati. Di dalam laporan tersebut, memang tidak ada disebutkan serangan ransomware yang terjadi di perangkat mobile di Indonesia. Namun tentu dengan jumlah yang meningkat tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku akan mulai menyebarkan itu secara lebih luas.
Dari hasil laporan Kaspersky Lab, pengguna mobile dari Amerika yang paling banyak diserang, jumlahnya hingga mencapai 10,4 persen. Disusul kemudian pengguna mobile dari Kazakhstan, Ukraina, dan juga Jerman.
Jenis ransomware yang paling banyak menyerang perangkat mobile dari hasil laporan itu adalah Pletor, Fusob, Svpeng, dan Small. Jenis Svpeng ini, biasanya banyak disebut dengan malware banking. Pembuatnya sengaja memodifikasi, dan membuatnya mampu untuk mengunci file, jika perangkat tersebut telah terinfeksi.
Sementara pada periode bulan April 2016, ransomware jenis Fusob paling banyak menyerang perangkat Android. Fusob ini banyak dikenali sebagai trojan dalam versi mobile.
Kaspersky Lab pertama kali menemukan Fusob ransomware ini pada awal bulan Januari tahun 2015. Secara khusus, penyebaran dan penyerangan ransomware Fusob ini, lebih banyak terjadi di negara Jerman, dibanding dengan Amerika.
Pemerasan menggunakan ransomware di perangkat mobile ini, biasanya meminta uang sebesar 100 hingga 200 dolar, seperti yang disebutkan Kaspersky Lab. Biasanya, pelaku meminta pembayaran uang tersebut menggunakan Bitcoin. Dan penyerang juga telah memberikan Address Bitcoin miliknya.
Pihak Kaspersky Lab menilai, jika kita menuruti membayar dan mentransfer Bitcoin itu kepada pelaku, hal itu akan menambah kepercayaan diri para pelaku. Sehingga mereka akan makin meningkatkan tindakannya menyebar ransomware. Jadi, sebaiknya anda harus lebih berhati-hati menggunakan perangkat mobile android anda. Waspadai ransomware ini, berhati-hati saat menginstal sebuah aplikasi maupun saat mengunduh sebuah file.