• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Virus Corona, MERS, SARS, DLT, dan Peran Teknologi Blockchain
editorial

Virus Corona, MERS, SARS, DLT, dan Peran Teknologi Blockchain

Redaksi BitcoinmediaBy Redaksi BitcoinmediaFebruary 10, 2020Updated:August 10, 20213 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
Virus Corona, MERS, SARS, DLT, dan Teknologi Blockchain dClinic
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Merebaknya Virus Corona 2019-nCoV sudah membuka mata seluruh penjuru dunia. Dunia layanan kesehatan seakan kembali terhentak setelah sebelumnya wabah Virus Mers di tahun 2012, dan juga SARS di sekitar tahun 2002-2003.

Data terkini dari Johns Hopkins CSSE, Virus Corona 2019-nCoV sudah menjangkit 37,590 ribu orang. Tersebar kurang lebih di 29 Negara. Seperti China yang terbesar, Singapura, Thailand Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Australia, Jerman, Vietnam, Amerika, Perancis, Macau, Kanada, Italia, Philipina, India, Rusia, dan beberapa negara lain.

Setidaknya virus yang menyebar begitu cepat ini sudah merenggut 814 nyawa. Sedangkan yang telah sembuh sekitar  2.902 orang. Jumlah korban meninggal karena Virus Corona tersebut bahkan melampaui SARS. Sementara korban SARS di sekitar tahun 2002-2003 sudah menewaskan sekitar 774 orang di seluruh dunia.

Virus Corona 2019-nCoV
Penyebara Virus Corona 2019-nCoV dilihat di Johns Hopkins CSSE

Satu hal yang cukup penting untuk di cermati, adalah bagaimana kesigapan dalam menangani epidemi dengan tingkat penyebaran yang cukup tinggi. Fakta yang ada, bahkan di China saat itu jelas diawal sudah cukup kelabakan dalam hal penanganan. Namun, keseriusan pihak pemerintah China dalam menangani masalah ini cukup diapresiasi.

Lembaga dan instansi serta pelayanan kesehatan menjadi prioritas penting. Agar lebih sigap dalam melakukan penanganan yang lebih tepat guna. Dalam hal ini, semua penjuru dunia kian membutuhkan peran teknologi. Terlebih bagi dunia medis di dunia.

Sebut saja untuk supply Chain masker yang harganya justru sempat melejit, mengalami kelangkaan stok di tengah terjadi musibah. Begitupun juga dalam hal pelacakan pendistribusian obat-obatan. Sampai dengan pelacakan penyebaran virus dipercaya akan mempermudah dalam penanganan medis.

Di Amerika, dalam menangani hal yang sama, sudah mengundang banyak kalangan untuk bisa berkontribusi dalam penanggulangan masalah Corona ini. Sebut saja seperi Alipay yang mencoba membuat terobosan supply chain untuk pendistribusian obat-obatan. Ada pula pelacakan virus berbasis blockchain dari ACOER.

Upaya yang sama juga dilakukan oleh Hyperchain. Startup satu ini berniat untuk membantu dalam hal penanganan virus Corona. Segmentasi yang diambil adalah dalam hal penggalangan donasi berbasis blockchain.

Pelayanan medis jelas tidak bisa mengesampingkan peran pemanfaatan teknologi. Pelayanan perawatan kesehatan cukup penting ditunjang dari pemanfaatan teknologi mutakhir. Baik dari pemanfaatan teknologi blockchain, Distributed Ledger Technology (DLT), maupun Artificial Intelligence (AI).

Presiden China, Xin Jinping dalam situasi genting juga sempat memberikan komentar pentingnya peran terknologi tersebut. “Kita harus memanfaatkan peluang yang ditawarkan teknologi blockchain. Ini merujuk potensi blockchain terhadap kebutuhan-kebutuhan mendasar, seperti keamanan, hingga obat-obatan medis”, sebutnya.

Segmentasi yang lebih spesifik ini yang memungkinkan peran teknologi blockchain. Sementara, jika mengambil sample seperti Alipay maupun Hyperchain, mungkin terkesan tidak terlalu nampak memberikan dampak signifikan dalam upaya penanganan virus itu.

Akan cukup berbeda jika segmentasi itu seperti dalam hal upaya pencegahan. Seperti untuk percepatan proses identifikasi penyebaran virus. Teknologi blockchain, secara teknis akan cukup sulit bisa diimplementasikan dalam ruang yang lebih umum, dan bersifat publik. Akan berbeda jika dipergunakan untuk hal yang lebih spesifik, dan diperuntukkan bagi organisasi atau instansi kelembagaan secara internal.

Lagipula, tahap implementasinya juga akan banyak berelasi dengan pemanfaatan Distributed Ledger Technology (DLT), bukan Blockchain itu sendiri secara tinjuan teknis. Bagaimana bisa? Karena Blockchain bersifat terdesentralisasi.

Sifat desentralisasi ini tidak akan bisa dicapai dengan konsep DLT. Pasalnya desentralisasi maknanya dalam seluruh aspek haruslah bisa mencapai konsensus yang benar-benar terdesentralisasi. Tidak ada satu pihak pun yang bisa mengendalikan atau memegang peran mutlak.

Bagaimana mungkin jika sebuah platform yang masih ada pemilik atau owner tunggal yang cukup bisa memegang kendali penuh dikategorikan menjadi desentralisasi. Dengan karakter desentralisasi itulah yang membuat teknologi blockchain benar-benar ampuh. Jika tidak, maka selalu akan meninggalkan celah keamanan.

(gambar: _freakwave_ via Pixabay)

blockchain DLT teknologi blockchain Virus Corona
Previous ArticleJimmy Wales Bos Wikipedia Menolak Klaim Pendukung BSV
Next Article Apa itu Alert System dan Safe Mode Dalam Bitcoin
Redaksi Bitcoinmedia
  • Website

Related Posts

500 E-NFT Ludes Terjual, Herosnake Dorong Pertumbuhan Arcade GameFi

December 29, 2022By guestpost

Dukung Energi Terbarukan, Cudos Bekerja Sama dengan EnergyNetiQ

December 12, 2022By guestpost

Cudos Raih Penghargaan Bergengsi di Eropa!

December 1, 2022By guestpost

Trade Expo Indonesia 2022, Pegiat Blockchain Dan Kripto, Ikut Ambil Bagian

September 23, 2022By guestpost

Standar Holistic Screening Dari Elliptic, Mampu Tracing Lintas Blockchain

September 22, 2022By guestpost

KunciCoin Siap Berkolaborasi Dan Bersinergi Dengan Ekosistem Web3, Blockchain, dan Kripto Global

August 27, 2022By guestpost
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • Kodo Assets: Token Properti untuk Memudahkan Akses Investasi
  • Bybit Bagikan Airdrop Hingga 23.500 USDT! Ini Caranya
  • 500 E-NFT Ludes Terjual, Herosnake Dorong Pertumbuhan Arcade GameFi
  • Token Properti Kodo Assets, Alternatif Baru Raih Passive Income
  • Dukung Energi Terbarukan, Cudos Bekerja Sama dengan EnergyNetiQ
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2023 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.