Pendiri CNET yang juga CEO LivePlanet, Halsey Minor, membuat proyek kripto baru yang disebut Videocoin infratruktur video berbasis Blockchain. Sepak terjang Halsey Minor telah cukup dikenal di dunia internet, dan banyak berdiri di balik proyek-proyek dunia internet, seperti OpenDNS, Google Voice, Salesforce, Uphold, Vignette, maupun NBCi.
Videocoin Berdayakan “Zombie”
VideoCoin Network menjadi sebuah sistem pengkodean, penyimpanan, dan distribusi video yang terdesentralisasi. Di platform ini, Videocoin mengubah semua layanan video berbasis cloud menjadi pasar algoritmik yang lebih efisien. Videocoin berjalan dengan token VideoCoin (VID) yang dibangun diatas blockchain.
Kabarnya, VideoCoin memberdayakan server zombie, untuk bisa dimanfaatkan di pusat data yang digunakan di platform itu. Menurut perkiraan yang ada, telah ada sekitar 20 juta server internet di dunia yang tidak terpakai setiap hari. Server-server zombie ini bahkan telah mengkonsumsi hingga berton-ton listrik. Pemberdayaan server zombie tersebut, diperkirakan mampu menghasilkan investasi yang tidak terpakai sebesar 30 miliar usd.
Di dalam platformnya, Halsey Minor yang memang sudah tidak asing lagi di komunitas Bitcoin ini berencana untuk membayar pemilik server-server zombie tersebut dengan token Videcoin (VID). Anggapannya, ketika server-server zombie mampu diberdayakan secara aktif kedalam ekosistem Videocoin, maka diharapkan membuat platform VideoCoin mampu berjalan lebih aman. Platform ini berupaya untuk dapat menyatukan sumber komputasi berbiaya rendah dari seluruh dunia yang tidak terpakai itu. Rencananya, distribusi Token VID akan mulai berjalan melalui ICO di bulan Maret mendatang. Targetnya, diharapkan bisa memperoleh hingga 25 juta usd.
Pasang Target Gaet Amazon Web Services
Sampai sejauh ini, segmen pasar cloud telah banyak dipenuhi oleh Amazon Web Services maupun platform cloud storage lainnya. Melihat segmentasi pasar yang cukup besar ini, Videocoin diproyeksikan mampu memberikan tarif harga yang jauh lebih murah. Menurut Halsey Minor, VideoCoin mampu menawarkan 60 hingga 80 persen lebih murah. Pengguna platform ini bahkan bisa menjalankan berbagai aplikasi mereka.
Halsey memandang penggunaan blockchain di segmen streaming video masih banyak mengalami kesulitan karena membutuhkan waktu transaksi yang panjang dengan kapasitas komputasi yang terbatas. Atas hal tersebut, klaim di Blockchain VideoCoin mampu memproses transaksi cepat dengan menggunakan infrastruktur yang lebih kompleks. Merasa cukup yakin dengan platformnya ini, Videocoin juga berencana untuk bisa merangkul Amazon Web Services. (ida/adi)