• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Stablecoin Basis Ditutup, Karena Masalah Regulasi?
News

Stablecoin Basis Ditutup, Karena Masalah Regulasi?

adiBy adiDecember 13, 2018Updated:August 12, 20212 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
Stablecoin Basis Ditutup, Karena Masalah Regulasi?
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Stablecoin Basis Ditutup, kabarnya karena terganjal dengan persoalan regulasi. Proyek Stablecoin ini pertama kali diperkenalkan pada bulan Juni 2017. Diprakarsai oleh Nader Al Naji, Josh Chen, dan juga Lawrence Diao. Basis, memperkenalkan token mereka dengan dukungan algoritmic bank sentral.

Varian Stablecoin Basis dibangun menggunakan standar token ERC20 dari Ethereum. Di sepanjang tahun 2018, varian Stablecoin makin marak dipergunakan oleh pihak-pihak pemilik bursa kripto yang ada sebagai media menggali keuntungan.

Satu-satunya hal yang ditawarkan untuk varian Stablecoin sendiri adalah dengan menyatakan bahwa aset yang umumnya berbentuk Token tersebut didukung dengan cadangan aset fisik lain, seperti mata uang fiat.

Sedangkan untuk stablecoin Basis ini sendiri adalah yang dulunya diperkenalkan dengan nama Basecoin. Pihaknya kemudian merubah nama proyeknya menjadi Basis di sekitar bulan April 2018. Pihaknya memberikan klaim bahwa Token Basis dibackup sepenuhnya dengan mata uang dolar dengan perbandingan 1:1.

Basecoin is now Basis. https://t.co/yxmscbfiJy

— Basis (@basisprotocol) April 18, 2018

Di dalam ICO yang sudah digelar dan berakhir, pihak Basis sendiri menyatakan sudah meraup pendanaan modal proyeknya sebesar USD 133 juta. Sejumlah pemodal yang ikut mendanai proyek ini seperti Bain Capital Ventures, GV, Andressen Horowitz, Lightspeed Ventures, dan sejumlah perusahaan lain.

Pada akhirnya proyek Stablecoin ini memutuskan untuk menghentikan dan menutup proyeknya. Kabar terkait dengan rencana penutupan proyek tersebut mulai tersebar sejak Rabu malam kemarin, waktu setempat, seperti yang dilansir dari Blockcrypto.com (12/12/18).

Rencana penghentian tersebut juga bakal dilakukan dengan mengembalikan sebagian besar modal yang telah dihimpun dari para investor mereka. Meski demikian, masih belum jelas apakah inisiatif yang ambil untuk menutup dan menghentikan proyek itu karena adanya tekanan dari pihak regulator.

Bisa jadi, penutupan tersebut juga sebagai imbas karena penurunan harga kripto yang drastis terjadi sejak bulan November. Sudah banyak perusahaan fintech, startup yang memang terkena imbas anjoknya harga kripto.

Dari konsep yang digunakan, Basis memiliki tiga Token yang berbeda. Satu token Basis yang dipergunakan sebagai penggerak utama keseluruhan operasionalnya, dan dibackup dengan USD. Sedangkan dua token lain berperan sebagai obligasi dan saham.

Kedua token tersebut, berfungsi sebagai penyeimbang kondisi. Kedua token tersebut juga dapat dilelang secara khusus, dan dapat pula ditentukan jumlah supply apakah harus ditambah ataupun dikurangi.

Basecoin Basis Stablecoin
Previous ArticleBursa Kripto Kraken Jual Saham Untuk Galang Modal
Next Article Kepala Staf Gedung Putih Baru, Angin Segar Bitcoin
adi
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

Adi S, pemerhati Bitcoin dan cryptocurrency. Telah mengikuti dunia bitcoin sejak lama, dan akhirnya memutuskan untuk membuat dokumentasi yang lebih detail tentang penjelasan dunia cryptocurrency di Indonesia.

Related Posts

Mengenal AVARTA, Wallet Crypto Aman dengan Biometrik

May 25, 2022By guestpost

Berburu Harta Karun di Game NFT Kryptomon

May 17, 2022By guestpost

Bybit Bagi-bagi Airdrop Token FCD, Ini Caranya!

May 13, 2022By guestpost

Pertama di Indonesia, Layanan Pinjaman Kripto Inovasi Baru Nanobyte Bersama Danamas

April 27, 2022By guestpost

Mengenal Techpay, Proyek Blockchain yang Lebih Cepat dari Solana

April 26, 2022By guestpost

Tezumura Ukiyo-Verse, NFT Tezos Kolaborasi Seni dan Pariwisata Jepang

April 26, 2022By guestpost
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • Mengenal AVARTA, Wallet Crypto Aman dengan Biometrik
  • Berburu Harta Karun di Game NFT Kryptomon
  • Bybit Bagi-bagi Airdrop Token FCD, Ini Caranya!
  • Pertama di Indonesia, Layanan Pinjaman Kripto Inovasi Baru Nanobyte Bersama Danamas
  • Mengenal Techpay, Proyek Blockchain yang Lebih Cepat dari Solana
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2022 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.