Perkembangan jaringan petir atau Lightning Network Bitcoin makin menunjukkan tajinya. Sudah cukup banyak bermunculan beragam aplikasi yang mengakomodir pembayaran dengan jaringan petir bitcoin ini. Mulai dari marketplace, jam digital, lightning node, sampai ATM khusus untuk jaringan petir bitcoin. Kali ini muncul sebuah aplikasi perpesanan yang juga dibangun di atas Lightning Network Bitcoin, bernama Sphinx.
Sphinx dapat digunakan untuk apliskasi perpesanan yang sekaligus memiliki beragam fitur. Tidak hanya sebagai alat perpesanan saja, karena dibangun dari jaringan petir, tentu saja akomodasi dan mediasi pembayaran melalui Lightning network juga langsung bisa digunakan.
Singkat kata, Sphinx sebenarnya adalah sebuah aplikasi berbayar atau premium. Di dalamnya juga menyediakan server node yang bisa dipilih oleh pengguna sesuai dengan kebutuhannya. Node ini menjadi prasyarat utama. Jelas, karena memang berjalan di atas jaringan petir. Tanpa node itu, konektivitas antar node juga tidak bisa dilakukan.
Biaya server node itu bisa dibilang cukup relatif murah. Dengan tipe dedicated node dan channel hanya dibandrol sekitar 4.000 SAT (satoshi – satuan bitcoin terkecil atau setara dengan 0,00004 BTC) per bulan. Tipe yang dedicated ini juga sudah bisa digunakan untuk fitur Podcast dan Tribe. Jika dirupiahkan nilainya sekitar Rp. 36.192 di kurs BTC saat tulisan ini dibuat.
Selanjutnya, ketika node sudah siap, pengguna bisa membuat channel lightning network dengan deposit setidaknya 50.000 Sat atau lebih. Ketika channel sudah terbuka, maka aplikasi mulai bisa digunakan untuk berkirim pesan, invite teman, kirim media, podcast, memberikan donasi, dan masih banyak lainnya.
Di dalam platformnya, Sphinx berupaya untuk membentuk ekosistem ekonomi penggunanya sendiri. Misalnya saja, A adalah seorang seniman, ataupun pengajar online. Saat berkomunikasi, A tentu saja bisa membuat pesan berbayar menggunakan lightning network kepada pengguna lainnya. Dari hal ini, platform ini langsung memberikan keuntungan lebih untuk konsumen maupun konten kreator langsung.
Meski berbayar, di platform ini memberikan pengalaman pengguna sesuai dengan konsepnya. Ada sebagian besar aplikasi sosial media gratis di luar sana. Sebagai pengguna, layanan tersebut sebenarnya tidaklah gratis. Pengguna di platform gratis sosial media besar secara umum pada dasarnya penggunanya berlaku sebagai produk dari platform itu. Selanjutnya, pengguna dibanjiri oleh iklan, pesan-pesan spamm yang kerap cukup mengganggu. “Namanya juga gratis”, mungkin kalimat ini yang kerap menjadi jawaban. Padahal tidak sepatutnya demikian. Aplikasi premium atau berbayar, dinilai sebagai salah satu opsi terbaiknya.