Sistem distribusi gas alam Argentina yang menggunakan platform RootStock – RSK ini disebut dengan Gasnet. Jika sebelumnya jaringan distribusi gas ini awalnya untuk 2 juta pelanggan saja melalui Gasnor, kini melalui Gasnet diproyeksikan untuk ekspansi ke seluruh wilayah.
Otoritas gas alam di Argentina, Energas mengumumkan secara resmi kebijakan tersebut dua hari lalu (18/3/2020). Berdasarkan publikasi resmi itu menyebutkan bahwa sistem Gasnet sendiri sudah diujicobakan di berbagai distributor lokal kepada lebih dari 2 juta pelanggan.
Bagi otoritas gas alam Argentina, Energas menilai bahwa perlu untuk menggunakan cara yang lebih efektif. Terutama dalam hal pendistribusian gas alam yang dinilai sebagai kunci utama. Sistem Gasnet selanjutnya berperan sebagai manajemen layanan.
Termasuk pula untuk memproses transaksi, memberikan peningkatan dalam hal pengawasan. Agar lebih mematuhi aturan yang berlaku. Secara keseluruhan, proses tersebut dijalankan dalam smart contract (kontrak pintar) dari platform RSK – RootStock.
RootStock atau yang dikenal juga dengan singkatan RSK ini adalah platform smart contract open source yang dibangun di atas blockchain Bitcoin. Di dalam platform RSK menggunakan pola 2-way peg Bitcoin (2WP).
Secara khusus protocol 2WP itu memang difungsikan agar memungkinkan transfer antar mata uang kripto lintas jaringan blockchain berbeda memanfaatkan sidechain. Pemanfaatan teknologi blockchain ini dipercaya tidak hanya soal efektifitas, namun juga memangkas biaya.
Khusus untuk system Gasnet, RSK sudah menyiapkan lapisan jaringan kedua. Pihak pengembang RSK juga mendapat dukungan dari perusahaan pengembang piranti lunak asal Argentina, Grupo Sabra. Kabarnya, langkah ini sudah dimulai sejak tahun 2019 silam, seperti yang dilansir dari Cointelegraph (20/3/2020).
Saat memberikan komentar, pihak RSK menyatakan bahwa langkah itu akan mempermudah otoritas gas alam Argentina dalam melakukan pengawasan dalam hal pendistribusian. Senada dengan itu, Carlos Amin dari Gasnor juga menilai blockchain memungkinkan cara yang lebih efektif, meminimalisir biaya, dan mempersingkat waktu ke tangan pasar. Terlebih juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Ternyata tidak hanya Argentina. Perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco dikabarkan telah membeli saham Vakt sebesar USD 5 juta bulan Januari lalu. Perusahaan Vakt ini adalah salah satu perusahaan bursa kripto. Meski demikian, belum ada informasi detil apakah perusahaan minyak Arab Saudi tersebut akan mengikuti langkah yang sama menggunakan blockchain.
(gambar: Herbert Brant via Pixabay)