BitcoinMedia. Insiden terlambatnya produksi block BCash (aka Bitcoin Cash) kembali menjadi bahan pergunjingan di komunitas kripto. Pasalnya, jaringan Bitcoin Cash saat itu bahkan memakan waktu hingga 5,5 jam. Sungguh pencapaian yang luar biasa.
Peristiwa ini terjadi kemarin (30/01/2020), tepat setelah block 620025, yakni di block 620026. Di block 620026 tersebut terlihat selisih waktu yang cukup jauh. Memakan waktu kurang lebih 5,5 jam. Peristiwa ini mungkin pas jika diibaratkan seperti sedang datang bulan.
Mungkin analogi datang bulan itu bisa saja dianggap berlebihan. Pasalnya peristiwa semacam ini juga pernah terjadi di Bitcoin. Tepat pada tanggal 25 Januari tahun 2017 silam, Bitcoin Backlog meningkat tajam.
Yang terjadi di Bitcoin saat itu tidak bisa dianggap sama seperti yang terjadi di Bitcoin Cash. Masalahnya, yang terjadi di Bitcoin, Backlog meningkat karena ada lonjakan transaksi yang cukup drastis. Ukuran mempool saat itu bahkan mencapai 32,92 megabyte.
Sedangkan yang terjadi di Bitcoin Cash, justru menjadi pertanyaan besar. Pasalnya, pada produksi block 620026 yang memakan waktu hingga 5,5 jam tersebut hanya memuat ukuran transaksi sebesar 2,3 megabyte saja.
Ukuran yang tidak seberapa besar itu jelas menjadi cukup tidak logis jika ternyata membutuhkan waktu hingga 5,5 jam produksi 1 block saja. Yang tercatat dalam block tersebut berisi sekitar 1.590 transaksi. Sedangkan tepat di block setelahnya hanya berisikan total 100 transaksi saja.
Jika memang dicoba perbandingan dengan jaringan Bitcoin, setidaknya 1 block rata-ratanya mampu memuat sekitar 2.000 transaksi. Sementara jika ada keterlambatan seperti di BCH, paling tidak hanya membutuhkan waktu dengan selisih 2 block saja.
Fakta tersebut jelas menjadi sebuah bahan lelucon di komunitas kripto. Latency produksi block, adalah hal krusial yang turut menyumbang sisi keamanan jaringan dalam dunia kripto. Jika diruntut pada race condition dalam ekosistem pertambangan, keterlambatan waktu produksi block yang begitu panjang, bisa menjadi celah keamanan yang signifikan. Bukan semata persoalan sepele.
BitcoinPanda, memposting ciutan olok-olok atas peristiwa tersebut. Menyebut “kopi pun sudah pasti dingin dengan waktu selama itu”.
Beberapa waktu sebelumnya, sempat muncul situs parodi yang menggambarkan tingkat kecepatan transaksi antara Bitcoin, dengan versi kloningannya, Bitcoin Cash. Seperti sebuah arena balap, di situs itu memang kerap menampakkan transaksi Bitcoin Cash yang lebih lambat.
Belum lagi, ada upaya untuk menarik pajak penambang yang diusulkan Jiang Zhuoer, CEO BTC.TOP. Secara keseluruhan, indikasi-indikasi tersebut makin menunjukkan iklim ekosistem pertambangan Bitcoin Cash yang kian tidak kondusif.
(gambar: Pil Menstruasi, Gabriela Sanda Via Pixabay)