Dampak virus Corona sudah berimbas pada dunia cryptocurrency. Di penghujung bulan Januari lalu, produsen-produsen ASIC miner China merasakan dampak yang signifikan. Sebut saja seperti produsen ASIC Miner seperti Bitmain, Canaan, maupun MicroBT China.
Imbas virus Corona tersebut sudah membuat produsen perangkat miner tersebut terpaksa menunda pengiriman produknya. Nampaknya dari situasi dan kondisi yang ada membuat peluang bagi salah satu produsen ASIC miner dari MicroBT.
Apalagi, momentum terdekat yang cukup krusial adalah menjelang Halving Bitcoin di sekitar bulan Mei mendatang. Momentum halving banyak dianggap menjadi stimultan untuk merangsang pergerakan harga bitcoin untuk naik. Sementara selaras dengan itu, ekosistem pertambangan bitcoin juga sudah mempersiapkan diri.
Bagi para penambang, utamanya untuk industri pertambangan skala besar, jelas mereka tidak akan duduk berdiam diri tanpa memperhatikan sisi penunjang perangkatnya. Pembaruan perangkat ini memberikan siklus baru. Baik dalam sisi efektifitas, menekan biaya operasional terutama dengan menekan biaya konsumsi energi.
Evolusi perangkat pertambangan ini menjadi faktor yang penting. Peran produsen ASIC miner sejak perangkat ASIC mulai mendominasi perangkat pertambangan sudah menunjukkan peningkatan kapabilitas hingga sisi penghematan energinya. Kompetisi produsen ASIC miner juga kian ketat.
Imbas virus corona itu nampaknya juga membawa sisi lain bagi MicroBT. Pasalnya pabrikan ASIC Miner asal Shenzen ini berhasil mencuri start lebih baik. Pada tahun 2019 lalu MicroBT sudah berhasil menjual sekitar 600.000 unit WhatsMiner M20. Spesifikasi perangkat WhatsMiner M20 tersebut memiliki daya kkomputasi sebesar 60 terahash per detik, seperti yang dikutip dari Cointelegraph (18/2/2020).
Capaian produsen ASIC Miner dari MIcroBT itu setidaknya telah berperan pada separuh pertumbuhan daya komputasi Bitcoin di tahun 2019. Sementara Bitmain justru sebaliknya. Pabrikan Bitmain ini bahkan dilanda masalah.
Dampak virus Corona sudah berimbas pada dunia cryptocurrency. Di penghujung bulan Januari lalu, produsen-produsen ASIC miner China cukup merasakan dampak yang signifikan. Sebut saja seperti produsen ASIC Miner seperti Bitmain, Canaan, maupun MicroBT China.
Imbas virus Corona tersebut sudah membuat produsen ASIC miner tersebut terpaksa menunda pengiriman produknya. Nampaknya dari situasi dan kondisi yang ada membuat peluang bagi salah satu produsen ASIC miner dari MicroBT.
Apalagi, momentum terdekat yang cukup krusial adalah menjelang Halving Bitcoin di sekitar bulan Mei mendatang. Momentum halving banyak dianggap menjadi stimultan untuk merangsang pergerakan harga bitcoin untuk naik. Sementara selaras dengan itu, ekosistem pertambangan bitcoin juga sudah mempersiapkan diri.
Bagi para penambang, utamanya untuk industri pertambangan skala besar, jelas mereka tidak akan duduk berdiam diri tanpa memperhatikan sisi penunjang perangkatnya. Pembaruan perangkat ini memberikan siklus baru. Baik dalam sisi efektifitas, menekan biaya operasional terutama dengan menekan biaya konsumsi energi.
Evolusi perangkat pertambangan ini menjadi faktor yang penting. Peran produsen ASIC miner sejak perangkat ASIC mulai mendominasi perangkat pertambangan sudah menunjukkan peningkatan kapabilitas hingga sisi penghematan energinya. Kompetisi produsen ASIC miner juga kian ketat.
Imbas virus corona itu nampaknya juga membawa sisi lain bagi MicroBT. Pasalnya pabrikan ASIC Miner asal Shenzen ini berhasil mencuri start lebih baik. Pada tahun 2019 lalu MicroBT sudah berhasil menjual sekitar 600.000 unit WhatsMiner M20. Spesifikasi perangkat WhatsMiner M20 tersebut memiliki daya kkomputasi sebesar 60 terahash per detik, seperti yang dikutip dari Cointelegraph (18/2/2020).
Capaian produsen ASIC Miner dari MIcroBT itu setidaknya telah berperan pada separuh pertumbuhan daya komputasi Bitcoin di tahun 2019. Sementara Bitmain justru sebaliknya. Pabrikan Bitmain ini bahkan dilanda gejolak.
Dengan kondisi yang dilanda banyak masalah, Bitmain seperti bersusah payah untuk bisa mengejar ketertinggalan. Di bulan Januari lalu Bitmain bahkan merumahkan hampir 50 persen pegawai. Belum lagi dengan keputusan untuk memberhentikan salah satu direksi, Micree Zhan. Pemberhentian Micree Zhan di bulan Oktober tahun lalu itu menambah masalah baru. Zhan berupaya untuk menempuh jalur hukum.
jolak. Dengan kondisi yang dilanda banyak masalah, Bitmain seperti bersusah payah untuk bisa mengejar ketertinggalan. Di bulan Januari lalu Bitmain bahkan merumahkan hampir 50 persen pegawai. Belum lagi dengan keputusan untuk memberhentikan salah satu direksi, Micree Zhan. Pemberhentian Micree Zhan di bulan Oktober tahun lalu itu menambah masalah baru. Zhan berupaya untuk menempuh jalur hukum.