Setelah akuisisi Justin Tron kepada Steemit dilakukan pada pertengahan Februari lalu, yang tersisa kini adalah peperangan mempertahankan komunitas witness STEEM. Ketika kabar akuisisi ini pertama kali mencuat, witness STEEM memang sudah mulai mengobarkan perlawanan.
Ekosistem pertambangan STEEM mengadopsi DpoS BitShares dengan pola delegasi node. Artinya node pilihan ini ditentukan dari jumlah pemilih terbanyak. Selanjutnya node dengan jumlah pemilih terbanyak itu bertindak sebagai “saksi” atau validator dalam ekosistem pertambangan.
Dengan akuisisi Justin Tron kekhawatiran yang muncul adalah perihal independensi. Ekosistem Steemit dikhawatirkan tidak lagi independen, sampai dalam tataran witness STEEM. Benar juga yang terjadi. Faktanya Justin Tron memang berupaya untuk bisa menguasai Witness Steem.
Pada ciutan di awal 3 Maret lalu, Justin menyebut komunitas witness STEEM ini dengan istilah hacker. Artinya, hanya dia dan gabungan dari pemodal CEO Binance dan Huobi yang dianggap bukan hacker.
Sayangnya, upaya Justin sendiri nampak cukup sia-sia. Fakta yang ada justru berkata berbeda. Kenyataannya top 20 Witness STEEM tetap dimiliki dari komunitas yang ada. Sementara jumlah witness dari Justin, Changpeng Zao, dan Huobi tidak dapat menempati posisi urutan 20 teratas.
Sebelumnya, posisi Witness Justin dan grup pemodal besarnya sempat menempati posisi 7 teratas. Namun itu tidak bertahan lama. Dalam beberapa waktu posisi itu kemudian bergeser jatuh.
Sejumlah modal besar pada akuisisi itu, nampak menjadi sia-sia. Komentar salah satu komunitas STEEM, Nick Tomaino menyebut, “Kondisi di STEEM menunjukkan bahwa anda tidak dapat membeli komunitas, anda harus berupaya mendapatkan itu,” tulisnya.
Kamis kemarin (5/3/2020), Justin kembali berupaya memposting kebijakan baru Witness STEEM. Lagi-lagi, upaya itu justru mendapat kritikan tajam dari komunitas Witneess. Sebaliknya, posting tersebut justru dinilai sebagai tindakan yang didasari rasa putus asa.
Langkah penguasaan Witness STEEM oleh Justin memang sudah banyak disorot komunitas cryptocurrency. Pertama yang paling krusial, mekanisme delegasi node dalam ekosistem STEEM dinilai hanya bisa didapatkan dengan kepulan modal besar.
Sementara Justin Tron justru memperkeruh dengan menyebut witness STEEM dengan sebutan hacker. Padahal, Witness STEEM yang coba digulingkan Justin memiliki jumlah voter yang paling besar.
Balasan yang ditulis @dracos justru menyebut Justin menyebar kebohongan saat menyebut saksi yang terpilih di ekosistem STEEM dengan sebutan hacker. Justin malah terkesan tidak pernah memahami bagaimana cara kerja blockchain, dan merusak reputasinya sendiri.