• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Penasaran TON Telegram? Sekarang Mulai Unjuk Diri
Altcoin

Penasaran TON Telegram? Sekarang Mulai Unjuk Diri

adiBy adiOctober 9, 2019Updated:August 11, 20213 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
Penasaran TON Telegram? Sekarang Mulai Unjuk Diri
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

BitcoinMedia – TON Telegram. Sekian lama proyek kripto TON Telegram tidak terdengar. Padahal proyek ini sudah berhasil meraup pendanaan sebesar USD 1,7 milyar setahun lalu. Tidak ada dokumentasi resmi yang dirilis, ataupun bahkan whitepaper yang dibuka publik.

Saat itu, penjualan penggalangan dana proyek ini berlangsung sejak bulan Februari sampai Maret 2018. Penggalangan ini dilakukan secara tertutup, selama dua kali periode. Harga pada dua periode itu dijual sekitar 37 sen dolar dan USD 1.33.

Lama tidak terdengar, hal itu membuat sekian banyak pasang mata kian penasaran terhadap TON Telegram tersebut. Kondisi mulai berubah. Pihak Telegram akhirnya mulai membuka pintu kamar gelap itu ketika memperbarui halaman persyaratan layanan di situsnya.

Halaman ToS di situs resmi Telegram itu diperbarui sehari kemarin (8/10/19). Dalam halaman tersebut, pihak Telegram menyebut secara gamblang tentang persyaratan layanan untuk penggunaan Gram Wallet. Aplikasi Gram Wallet ini dibuat oleh Telegram FZ-LLC yang berbasis di London.

Melalui pembaruan halaman itu, Telegram juga secara resmi berada di belakang proyek TON Blockchain. Sedangkan nama TON ini sendiri merupakan kepanjangan dari Telegram Open Network (TON).

Disamping itu, Telegram juga menerangkan tentang Token Gram, yang digunakan sebagai unit-unit pembayaran di dalam platformnya. Pihak Telegram juga menerangkan bahwa Gram Wallet tidak akan menyimpan data pribadi, adaupun informasi penting lain, termasuk private key pengguna.

Gram Wallet itu bukanlah sebuah aplikasi wallet terpisah. Namun Gram Wallet itu langsung diintegerasikan ke dalam aplikasi perpesanan Telegram. Meski demikian, berdasarkan yang tertuliskan di persyaratan layanan itu, menyebutkan wallet itu juga akan ditawarkan sebagai sebuah produk mandiri.

Sebelumnya, awal bulan Oktober ini pihak Telegram juga sudah meluncurkan dokumentasi source code TON Blockchain secara publik. Di dalamnya, juga tersedia dinformasi tentang testing jaringan TON Blockchain, sekaligus dengan whitepaper TON dan juga penampakan blockchain explorer mereka.

ton telegram tesnet - block explorer ton testnet
Penampakan block explorer TON Blockchain di jaringan Testnet.

Sekilas, dari block explorer TON Blockchain itu memang masih berjalan di testnet. Namun, dari yang ada di jaringan testnet itu, TON Blockchain sudah berjalan. Untuk nama unit kriptonya, disebut dengan TON Coin, atau juga Gram.

Menggunakan Dua Jaringan Berbeda

Membaca dari desain platform TON Blockchain, pihak pengembang membuat dua varian blockchain yang berbeda. Yakni Masterchain yang berfungsin sebagai jaringan utama, dengan WorkChain yang berfungsi sebagai lapis jaringan kedua.

Pembedaan dua jaringan yang berbeda ini lantaran pada ShardChain difungsikan sebagai mekanisme sharding. Sehingga semua block baru yang tersimpan di jaringan utama TON adalah bersifat block-block dengan ukuran kecil.

Pembagian dua varian blockchain berbeda ini, oleh pengembang TON diistilahkan dengan horizontal chain dan vertical chain. Secara umum, pembedaan dengan pilihan menggunakan mekanisme sharding oleh pengembang TON dipandang lebih tepat jika melalui lapisan jaringan berbeda.

Jika dibandingkan dengan mekanisme sharding yang coba diimplementasikan di Ethereum, apa yang coba dilakukan di TON Blockchain dirasa lebih tepat. Sejauh ini, mekanisme sharding diimplementasikan secara “top-down”, pada jaringan tunggal (mainchain) saja. Dengan membedakan jaringan yang terpisah ini, diharapkan dapat meningkatkan performa, skalabilitas, hingga validitas transaksi yang disimpan.

Sejauh ini, penggunaan metode sharding di dua jaringan berbeda ala TON Blockchain memang belum mendapat kritik. Namun berdasarkan pengalaman yang ada, penerapan fungsionalitas pada jaringan yang berbeda, memberikan kenyamanan yang lebih menjanjikan, terutama jika terkait dengan soal keamanan platform.

Altcoin Gram Coin Telegram TON Blockchain TON Coin
Previous ArticleRetas Aplikasi Voting Berbasis Blockchain, Ini Jadinya
Next Article Antara PBB Bangkrut, Donasi Kripto Unicef, dan PHK Perbankan
adi
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

Adi S, pemerhati Bitcoin dan cryptocurrency. Telah mengikuti dunia bitcoin sejak lama, dan akhirnya memutuskan untuk membuat dokumentasi yang lebih detail tentang penjelasan dunia cryptocurrency di Indonesia.

Related Posts

Blockchain TON Jadi Salah Satu Ekosistem Kripto Paling Menjanjikan dengan TonDex

February 4, 2025By guestpost

Testnet Lelantus Spark Firo Diluncurkan Hari Ini

July 31, 2023By adi

Lelantus Spark di Firo, Bakal Menambah Privasi Transaksi

May 23, 2023By adi

DeFi Jadi Target Departemen Keuangan AS, Dianggap Rentan Kegiatan Terlarang

April 8, 2023By Fara Yuniar

Elon Musk Berulah Lagi, Pumping Dogecoin Dengan Ganti Logo Twitter

April 4, 2023By Fara Yuniar

Rivalitas Meme Coin, Shiba Inu Meroket Membayangi Dogecoin

November 4, 2021By Fara Yuniar
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD
  • TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat
  • Ethereum Stagnan, Investor Shiba & XRP Beli 1Fuel Demi Cuan Besar
  • Solanex Capai 70.000 Pengguna & Berpartisipasi di Digital Assets Forum London Bersama BlackRock
  • ChainBank Capai $1 Juta dalam Presale Token, Menandai Era Baru RWA
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2025 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.