Nduom desak Bank Sentral Ghana untuk membeli Bitcoin, dengan upaya memasukkan 1% dari asetnya ke dalam Bitcoin. Vice Presiden Goupe Nduom, yang dikenal dengan Papa-Wassa, mengamini telah menuliskan hal tersebut tentang bitcoin. Ia menuliskan pendapat yang mendesak bank sentral Ghana untuk membeli bitcoin itu pada sebuah media elektronik terkemuka, Citi FM, 3 Januari lalu.
Groupe Nduom atau banyak dikenal dengan GN Bank, adalah sebuah bank komersial pribumi milik swasta di Ghana. GN Bank telah menjadi bank komersial yang telah mengantongi ijin untuk beroperasi di negara tersebut, saat ini bahkan telah mempunyai kurang lebih 260 cabang, tersebar pada 10 wilayah di Ghana.
Jika bankir kebanyakan di seluruh dunia tidak terlalu tertarik untuk menggunakan Bitcoin, misalnya saja bagaimana Merrill Lynch dengan memonya yang melarang klien mereka untuk berinvestasi bitcoin sejak Desember lalu. Namun di Ghana, hal ini cukup jelas berbeda.
Papa-Wassa, membuka tulisannya dengan memaparkan kondisi dunia finansial saat ini. Menurutnya, untuk membaca situasi dunia finansial yang pada akhirnya akan mempengaruhi Cedi Ghana, mata uang Ghana, adalah dengan banyak melihat kondisi nyata yang banyak diuraikan oleh bank sentral Ghana. Pembacaan dunia finansial tidak lepas dari bursa forex, jadi perlu untuk membaca laporan bank sentral Ghana, melihat trade flow, kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter. “Anda tidak akan pernah mengetahui apa yang terjadi pada Cedi Ghana mendatang, dan perhatian saya lebih fokus pada Dolar US. Banyak pakar yang memperkirakan jatuh terpuruk”, tulisnya sembari mengutip laporan dari Bloomberg.
Di dalam tulisannya, Papa-Wassa juga melihat telah banyak deretan nama-nama yang juga melihat potensi bitcoin, seperti Mark Yuso, Catherine D. Wood, Mike Novogratz, James Altucher, Ronnie Moas, Paul Brodsky, Tim Draper, Willy Woo si Kembar Winklevoss. Deretan nama-nama tersebut akan terus berlanjut dan bertambah menghiasi media-media internasional, dan seluruhnya berbicara tentang bitcoin dan cryptocurrency. Menurutnya, gagasan tentang bitcoin bahkan jauh lebih besar daripada gagasan Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Google yang digabungkan menjadi satu.
Terkait kondisi di Ghana, ia menyebut bahwa negara-negara di Afrika umumnya lebih banyak mempunyai uang tunai yang terikat dengan USD. Sementara jika USD jatuh lagi, maka itu akan berpotensi buruk. Papa-Wassa berperdapat berbeda jika bank sentral Ghana mulai membelikan cadangan dana mereka untuk bitoin. “Bank sentral Ghana tidak perlu memperpanjang penderitaan manusia di benua Afrika jika dolar jatuh, karena telah mempunyai aset Bitcoin sebagai cadangan dananya”, tulisnya.