Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz Selasa kemarin meminta agar pemangku kebijakan agar stabilitas keuangan dan privasi konsumen tidak terancam karena Libra Facebook. Peluncuran resmi Libra besutan Facebook ini direncanakan tahun 2020 mendatang.
Melihat dari berbagai tanggapan dari para pemangku kebijakan, langkah Libra terkesan makin sulit. Begitupun halnya dengan tanggapan dari Menteri Keuangan Jerman tersebut. Dilansir dari Reuter, bahwa saat ini Berlin berupaya untuk mengkoordinasikan dengan sekutu-sekutunya.
Bisa jadi, salah satu agenda pada pertemuan G7 mendatang di Perancis akhir pekan ini adalah untuk koordinasi hal yang dimaksud Olaf Scholz. Tujuannya tidak lain untuk memastikan stabilitas keuangan, perlindungan konsumen, dan pencegahan tindak pencucian uang serta pendanaan teroris.
Sementara pihak Facebook sendiri pada saat rapat dengar pendapat di depan parlemen AS mengatakan tidak akan melanjutkan peluncuran Libra sebelum mendapat regulasi resmi.
Saat memberikan komentar, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz mengatakan, “Penerbitan mata uang tidak bisa dilakukan oleh perusahaan swasta. Karena mata uang adalah elemen inti dari kedaulatan negara,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, Scholz mungkin menilai bahwa korporasi besar dibelakang proyek Libra tersebut dianggap tidak berkepentingan untuk bisa menerbitkan mata uang. Seperti yang telah dijelaskan dalam rilis Whitepaper Libra Juni lalu, ada kurang lebih 28 anggota di dalam Asosiasi Libra.
Selain Jerman, beberapa negara lain juga besar kemungkinannya untuk melarang libra. Beberapa negara selain Jerman yang berpotensi melarang seperti Amerika Serikat, Indonesia, India, Inggris, Perancis, Rusia, maupun Korea.
Di Amerika Serikat sendiri, rapat dengar pendapat lanjutan di Capitol Hill tentang Libra sudah selesai digelar beberapa jam sebelumnya. Pada agenda itu, parlemen AS mendengarkan penyampaian testimoni pihak Facebook terkait dengan Libra.
Memberikan testimoninya, David Marcus dari Libra Facebook ini mengatakan bahwa dirinya bersedia untuk menerima 100 persen gaji yang diterima dalam bentuk Libra. Gaji yang dibayarkan nantinya adalah berdasarkan patokan 1:1 dengan cadangan dana dalam bentuk dolar.
Lebih jauh menyangkut perlindungan privasi pengguna, Marcus menerangkan bahwa Calibra, yang nantinya menaungi Libra tidak akan membocorkan data pengguna. Meski demikian, parlemen AS nampak masih meragukan pernyataan Marcus. Terutama jika melihat apa yang telah terjadi pada Facebook.