Kementerian Dalam Negeri Rusia merilis pernyataan resmi terkait dengan penangkapan seorang warga St. Petersburg karena menambang bitcoin secara ilegal. Berdasarkan rilis pernyataan yang dipublikasikan kemarin (27/3/2020), menyebutkan ada 10 orang yang sudah ditangkap.
Sepuluh orang yang ditangkap itu adalah seorang warga St. Petersburg dicurigai sebagai dalang utama. Sedangkan 9 orang lain yang juga telah diamankan diduga sebagai kaki tangan untuk melancarkan aksinya untuk menambang bitcoin ilegal.
Dalam rilis resmi itu, jubir Kementerian Dalam Negeri Rusia Irina Volk menerangkan bahwa pihaknya sudah mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam penyalahgunaan jaringan listrik negara untuk penambangan bitcoin ilegal.
Menurut Irina, pelaku menggunakan perangkat khusus yang bisa menjangkau pasokan listrik negara Rusia meski dilakukan di wilayah berbeda. Setidaknya operasi pertambangan ilegal itu dilakukan di 8 wilayah berbeda.
Salah satu lokasi yang digunakan untuk operasional tersebut adalah salah satu bangunan bekas peternakan unggas di desa Leskolovo. Desa ini berada di distrik Vsevolozhsk – Leningrad. Lalu lokasi lainnya adalah pusat wisata di desa Roschino, serta sejumlah tempat tinggal lain.
Pada saat ditangkap, petugas berhasil mengamankan kurang lebih seribu limaratus lebih perangkat. Lalu piranti meteran listrik yang sudah dimodifikasi beserta remote control. Ditemukan juga kurang lebih 150 segel meteran listrik yang sudah dipalsukan. Petugas juga menyita smartphone dan bukti-bukti lain.
Akibatnya perusahaan listrik negara di Rusia merugi hingga 15 juta rubel. Dari aktifitas menambang bitcoin ilegal itu kaki tangan yang ada menjual pada beberapa bursa kripto diluar Rusia. Hasil penyelidikan oleh otoritas terkait, disebut sudah ada 20 transaksi pencairan yang telah dilakukan.
Penyidik di kasus itu menyatakan pelaku melanggar pasal 273 bagian 2 berdasarkan undang-undang yang berlaku di Federasi Rusia. Belum lama sebelumnya, di Kiev seorang IT di Kantor Mahkamah Agung Ukraina juga ditangkap karena melakukan pertambangan ilegal. Operasi yang melibatkan karyawan IT kantor MA Ukraina tersebut bahkan sejak 2018 silam.
(gambar: St Petersburg oleh Peter H via Pixabay)