• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Kontradiksi Batas Maksimum Block Bitcoin
Gambaran Umum

Kontradiksi Batas Maksimum Block Bitcoin

Edukasi BitcoinBy Edukasi BitcoinFebruary 2, 2016Updated:August 11, 20224 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
Kontradiksi Batas Maksimum Block Bitcoin
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Adanya Kontradiksi Batas Maksimum Block Bitcoin

Kontradiksi Batas Maksimum Block Bitcoin. Perdebatan tentang usulan menaikkan batas limit maksimum blok muncul saat Gavin Andresen mengajukan proposal BIP 101 (Bitcoin Improvement Proposal 101) berjudul “Bigger Block”. Usulan tersebut, pada akhirnya menimbulkan kontradiksi batas maksimum blok bitcoin. Dalam proposalnya tersebut, Gavin menawarkan untuk menaikkan limit menjadi 8 megabyte, dan akan bertambah 40 persen setiap dua tahun hingga tahun 2036. Tujuannya, untuk mengakomodasi pertumbuhan dan perkembangan teknologi.

Usulan proposal tersebut pada akhirnya mengakibatkan perdebatan panjang dan seakan membuat dua golongan di Bitcoin. Sebagian tetap tidak setuju untuk menaikkan limit, dan bagian lainnya ingin menaikkan limit blok.

Blok adalah sejumlah transaksi yang sudah dikonfirmasi dan di shared pada public ledger Bitcoin. Pada awalnya mampu menampung hingga 36mb. Namun untuk mengurangi serangan ddos di network, kemudian dibatasi menjadi 1mb.

Dengan batasan tersebut, penambang bisa menambang Bitcoin sampai sebesar 1mb. Blok yang lebih besar dari 1mb artinya invalid. Lantas, mengapa limit batas maksimal ini diperlukan?

1. Untuk Menjaga Konsensus

Harus ada kejelasan aturan yang disepakati dalam jaringan Bitcoin tentang blok yang valid dan yang tidak. Jelas, bisa dipastikan tidak akan ada node yang akan menerima blok berukuran 10 juta terabyte. Karena, hampir tidak mungkin untuk mendownloadnya meskipun blok tersebut adalah blok yang valid.

Jadi, dimana batasan ini akan ditempatkan? Bagaimana jika satu node menetapkan batas sendiri yang berbeda dengan node lainnya? Jika hal ini sampai terjadi, maka jaringan tidak lagi berada dalam konsensus mana blok yang valid dan tidak, ketika sebuah blok yang di broadcast memenuhi batas limit beberapa node, dan belum bertemu dangan node yang lainnya lagi.

Itulah mengapa, dengan menetapkan batas maksimum ukuran blok dalam jaringan Bitcoin, akan bisa memastikan setiap orang dalam menentukan mana blok yang valid dan yang tidak. Dengan begitu, kesepakatan akan bisa tercapai.

2. Menghindari Sentralisasi Pool

Misalkan kita menghapus batasan maksimal blok 1 MB seluruhnya. Lantas, sebuah pool mining besar berangan-angan, “Seandainya saya memiliki persentase lebih besar dari hashrate jaringan Bitcoin, sehingga saya bisa membuat lebih banyak keuntungan.”

Mereka berangan-angan seperti itu karena mereka menyadari bahwa tidak adanya batas ukuran blok. Karena pool mining besar tersebut mampu, lantas mereka dapat membuat blok besar 4 Gigabyte. Bagi mereka dan beberapa pool mining besar lain yang memiliki bandwidth cukup besar, akan bisa untuk men-download blok ukuran ini dalam waktu yang wajar.

Sedangkan, bagi pool mining yang kecil tidak mampu. Penambang dan pool kecil akan terjebak saat men-download sebuah blok yang terlalu besar. Mereka baru akan bisa meneiuskan menambang di blok mereka sebelumnya jika mereka sudah selesai men-download blok baru berukuran besar tersebut.

Hal yang semacam itu berarti, penambang dan pool kecil ini membuang waktunya untuk menambang pada sebuah blok yang seakan-akan tidak akan bisa diterima. Karena hash yang terbuang percuma tersebut, artinya, operator pool yang asli secara otomatis telah memaksa pool yang kecil keluar dari jaringan, dan secara terus menerus meningkatkan prosentase hashrate mereka dalam jaringan. Maka disinilah perlunya batasan maksimum limit blok, agar tidak ada sentralisasi pool besar, dan menyingkirkan pool dan penambang kecil.

3. Membuat Full Nodes Lebih Layak

Pada dasarnya, jika ada blok yang lebih besar berarti lebih sedikit orang yang dapat men-download dan memverifikasi blokchain. Dan itu berarti, hanya akan ada lebih sedikit orang yang bersedia untuk menjalankan full node dan menyimpan semua data blockchain.

Jika tidak ada batasan, orang yang bermaksud jahat akan bisa membebani dan memenuhi blok dengan omong kosong belaka. Blok yang sengaja dibebani tersebut hanya akan menambah biaya koneksi bagi orang yang menjalankan full node. Hal itu membuat orang yang hanya dengan komputer rumah berfikir tidak nyaman agar bisa tetap terhubung dalam jaringan Bitcoin.

Tujuan batasan limit maksimum blok ini didasari dengan perlunya pembatasan sumber daya. Sehingga seseorang dengan komputer rumah pun masih bisa menjalankan full node. Karena full node cukup diperlukan untuk memvalidasi sejumlah transaksi dalam setiap detiknya.

batas maksimal blok Bitcoin kontradiksi limit blok limit blok perdebatan limit blok
Previous ArticlePerbankan Mulai Main Mata Dengan Bitcoin Dan Blockchain
Next Article Bitter to Better
Edukasi Bitcoin
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

EdukasiBitcoin adalah media online untuk berbagi pengetahuan dasar tentang Bitcoin. Harapannya, agar bisa dijadkan sebagai sumber informasi maupun sebagai referensi penambah pengetahuan yang bermanfaat, berkaitan dengan Bitcoin dan teknologi yang melingkupinya.

Related Posts

Rand Paul: Bitcoin Jadi Cadangan Devisa Dunia

October 27, 2021By adi

Bitcoin Menuju 1 Milyar, Bisa Dicapai Tahun Ini?

October 25, 2021By adi

Poster Beli Bitcoin Di Belakang Janet Yellen, 3 Detik Christian Langalis Menjadi Tenar

July 13, 2021By adi

Pembangkit Listrik Hidro Power AS, Lebih Baik Menambang Sendiri Ketimbang Jual Listrik

July 9, 2021By Fajar Ari

Awas, Modus Kencan Melalui Aplikasi Tinder Berpotensi Curi Bitcoin

July 9, 2021By adi

Situs Bitcoin.org Kena DDoS Attack, Minta Tebusan Bitcoin

July 6, 2021By Fara Yuniar
View 1 Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • Yuk, Bikin Alat Asic Mining Mini Sendiri
  • Cudos Grant, Program Pendanaan untuk Proyek Kripto Terbaik dari Cudos
  • Kodo Assets: Token Properti untuk Memudahkan Akses Investasi
  • Bybit Bagikan Airdrop Hingga 23.500 USDT! Ini Caranya
  • 500 E-NFT Ludes Terjual, Herosnake Dorong Pertumbuhan Arcade GameFi
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2023 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.