Adanya Kontradiksi Batas Maksimum Block Bitcoin
Kontradiksi Batas Maksimum Block Bitcoin. Perdebatan tentang usulan menaikkan batas limit maksimum blok muncul saat Gavin Andresen mengajukan proposal BIP 101 (Bitcoin Improvement Proposal 101) berjudul “Bigger Block”. Usulan tersebut, pada akhirnya menimbulkan kontradiksi batas maksimum blok bitcoin. Dalam proposalnya tersebut, Gavin menawarkan untuk menaikkan limit menjadi 8 megabyte, dan akan bertambah 40 persen setiap dua tahun hingga tahun 2036. Tujuannya, untuk mengakomodasi pertumbuhan dan perkembangan teknologi.
Usulan proposal tersebut pada akhirnya mengakibatkan perdebatan panjang dan seakan membuat dua golongan di Bitcoin. Sebagian tetap tidak setuju untuk menaikkan limit, dan bagian lainnya ingin menaikkan limit blok.
Blok adalah sejumlah transaksi yang sudah dikonfirmasi dan di shared pada public ledger Bitcoin. Pada awalnya mampu menampung hingga 36mb. Namun untuk mengurangi serangan ddos di network, kemudian dibatasi menjadi 1mb.
Dengan batasan tersebut, penambang bisa menambang Bitcoin sampai sebesar 1mb. Blok yang lebih besar dari 1mb artinya invalid. Lantas, mengapa limit batas maksimal ini diperlukan?
1. Untuk Menjaga Konsensus
Harus ada kejelasan aturan yang disepakati dalam jaringan Bitcoin tentang blok yang valid dan yang tidak. Jelas, bisa dipastikan tidak akan ada node yang akan menerima blok berukuran 10 juta terabyte. Karena, hampir tidak mungkin untuk mendownloadnya meskipun blok tersebut adalah blok yang valid.
Jadi, dimana batasan ini akan ditempatkan? Bagaimana jika satu node menetapkan batas sendiri yang berbeda dengan node lainnya? Jika hal ini sampai terjadi, maka jaringan tidak lagi berada dalam konsensus mana blok yang valid dan tidak, ketika sebuah blok yang di broadcast memenuhi batas limit beberapa node, dan belum bertemu dangan node yang lainnya lagi.
Itulah mengapa, dengan menetapkan batas maksimum ukuran blok dalam jaringan Bitcoin, akan bisa memastikan setiap orang dalam menentukan mana blok yang valid dan yang tidak. Dengan begitu, kesepakatan akan bisa tercapai.
2. Menghindari Sentralisasi Pool
Misalkan kita menghapus batasan maksimal blok 1 MB seluruhnya. Lantas, sebuah pool mining besar berangan-angan, “Seandainya saya memiliki persentase lebih besar dari hashrate jaringan Bitcoin, sehingga saya bisa membuat lebih banyak keuntungan.”
Mereka berangan-angan seperti itu karena mereka menyadari bahwa tidak adanya batas ukuran blok. Karena pool mining besar tersebut mampu, lantas mereka dapat membuat blok besar 4 Gigabyte. Bagi mereka dan beberapa pool mining besar lain yang memiliki bandwidth cukup besar, akan bisa untuk men-download blok ukuran ini dalam waktu yang wajar.
Sedangkan, bagi pool mining yang kecil tidak mampu. Penambang dan pool kecil akan terjebak saat men-download sebuah blok yang terlalu besar. Mereka baru akan bisa meneiuskan menambang di blok mereka sebelumnya jika mereka sudah selesai men-download blok baru berukuran besar tersebut.
Hal yang semacam itu berarti, penambang dan pool kecil ini membuang waktunya untuk menambang pada sebuah blok yang seakan-akan tidak akan bisa diterima. Karena hash yang terbuang percuma tersebut, artinya, operator pool yang asli secara otomatis telah memaksa pool yang kecil keluar dari jaringan, dan secara terus menerus meningkatkan prosentase hashrate mereka dalam jaringan. Maka disinilah perlunya batasan maksimum limit blok, agar tidak ada sentralisasi pool besar, dan menyingkirkan pool dan penambang kecil.
3. Membuat Full Nodes Lebih Layak
Pada dasarnya, jika ada blok yang lebih besar berarti lebih sedikit orang yang dapat men-download dan memverifikasi blokchain. Dan itu berarti, hanya akan ada lebih sedikit orang yang bersedia untuk menjalankan full node dan menyimpan semua data blockchain.
Jika tidak ada batasan, orang yang bermaksud jahat akan bisa membebani dan memenuhi blok dengan omong kosong belaka. Blok yang sengaja dibebani tersebut hanya akan menambah biaya koneksi bagi orang yang menjalankan full node. Hal itu membuat orang yang hanya dengan komputer rumah berfikir tidak nyaman agar bisa tetap terhubung dalam jaringan Bitcoin.
Tujuan batasan limit maksimum blok ini didasari dengan perlunya pembatasan sumber daya. Sehingga seseorang dengan komputer rumah pun masih bisa menjalankan full node. Karena full node cukup diperlukan untuk memvalidasi sejumlah transaksi dalam setiap detiknya.