• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Jejak Karbon Bitcoin Lebih Rendah, Hasil Penelitian Baru
Bitcoin

Jejak Karbon Bitcoin Lebih Rendah, Hasil Penelitian Baru

adiBy adiNovember 28, 2019Updated:August 10, 20213 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
Jejak Karbon Bitcoin Lebih Rendah, Hasil Penelitian Baru
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

BitcoinMedia – Jejak Karbon Bitcoin. Susanne Kohler dan Massimo Pizzol merilis hasil penilitian baru terkait dengan jejak karbon Bitcoin melalui ekosistem pertambangannya. Rilis hasil penelitian itu bertajuk “Life Cycle Assessment of Bitcoin Mining” hari Rabu pekan lalu (20/11/19).

Hasil penelitian jejak karbon Bitcoin itu menunjukkan ada penurunan yang cukup signifikan. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Camilo Mora, Randi L. Rollins, Katie Taladay, Michael B. Kantar, Mason K. Chock, Mio Shimada dan Erik C. Franklin di tahun 2018, terpaut cukup jauh.

Pada hasil penelitian tahun 2018 itu, disebutkan bahwa jejak karbon Bitcoin sebesar 63 megaton CO2 per tahun. Dasar penelitian ini juga tentu saja banyak mengambil referensi dari berbagai penelitian yang telah ada sebelumnya, terutama dari hasil penelitian Alex de Vries di Digiconomist.

jejak karbon bitcoin - hasil penelitian Susanne Kohler dan Massimo Pizzo
Jejak karbon bitcoin dari hasil penelitian Susanne Kohler dan Massimo Pizzo

Sementara pada hasil penelitian Susanne Kohler dan Massimo Pizzo yang berasal dari Universitas Aalborg di Denmark menemukan jejak karbon yang lebih rendah senilai 17,29 CO2 saja di tahun 2018. Hasil ini nampak sesuai dengan yang dituliskan oleh Robert Sharrat menanggapi hasil riset Alex de Vries yang banyak termuat di Digiconomist.

jejak karbon bitcoin - hasil penelitian Susanne Kohler dan Massimo Pizzo - berdasarkan wilayah pertambangan
Jejak karbon Bitcoin berdasarkan wilayah distribusi pertambangannya (Susanne Kohler dan Massimo Pizzo)

Kritik besar yang disebutkan oleh Robert Sharrat kepada Alex de Vries menyebut hasil penelitian itu mentah dan tidak berdasar. Robert saat itu sudah menyinggung bahwa perbandingan yang disuguhkan tidak komparatif. Mengingat Alex de Vries mencoba membandingkan ekosistem Bitcoin yang “standalone” dengan Visa atau Mastercard yang tidak mampu berdiri sendiri, tidak seperti Bitcoin.

Dalam sisi akumulasi data yang dilampirkan, Robert juga melihat bahwa Alex bahkan tidak mengetahui penggunaan energi terbarukan yang sudah mulai banyak dipergunakan di pertambangan Bitcoin. Robert memberikan contohnya, bahwa di Sinchuan China, Ukraina, Quebec, Irlandia, dan banyak lokasi lain sudah menggunakan Hidroenergy. Di Sinchuan China sendiri, 70 persen alokasi listriknya berasal dari energi terbarukan, hydroenergi.

penelitian jejak karbon bitcoin - hasil penelitian Susanne Kohler dan Massimo Pizzo
Distibusi pertambangan bitcoin berdasarkan wilayah
(Data: Susanne Kohler dan Massimo Pizzo)

Sedangkan pada hasil penelitian Susanne Kohler dan Massimo Pizzo, sudah mulai cukup berimbang dengan melihat lebih terperinci di tiap-tiap regional. Emisi di Tiongkok, yang dianggap punya wilayah pertambangan lebih besar, analisa di tiap regionalnya jauh lebih rendah.

jejak karbon di sichuan china
Pertambangan di Sichuan China menggunakan energi listrik tenaga air

Untuk di Mongolia, yang menggunakan bahan bakar batu bara itupun hanya menyumbang sekitar 12,3% dari total penambangan Bitcoin, namun lebih banyak menghasilkan jejak karbon yang lebih besar. Nilainya lebih dari seperempat total emisi.

Sedangkan di Sinchuan China, terbukti terkecil di China hanya 4,6% lantaran kaya dengan energi listrik tenaga air, Hydroenergy. Meski kedua peneliti tersebut dalam penelitiannya mencoba untuk membuat pendekatan yang lebih detail, namun keduanya masih merasa akumulasi perhitungan jejak karbon Bitcoin tetaplah rumit.

Baik keduanya masih menilai belum memiliki data yang lebih akurat. Menurut Camilo Mora dari Universitas Hawai, menilai hasil penelitian itu masih memerlukan transparansi mendalam. Terutama pada lokasi-lokasi pertambangan, termasuk dengan detail perangkat mining yang dipergunakan.

Bitcoin Jejak Karbon pertambangan bitcoin
Previous ArticleKetika Tokenisasi STO Real Estate Mulai Kalang Kabut
Next Article Peran Teknologi Dalam Meminimalkan Bias Klinis
adi
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

Adi S, pemerhati Bitcoin dan cryptocurrency. Telah mengikuti dunia bitcoin sejak lama, dan akhirnya memutuskan untuk membuat dokumentasi yang lebih detail tentang penjelasan dunia cryptocurrency di Indonesia.

Related Posts

Sudah Coba Stack Duo? Wallet Bitcoin – Monero Bagi Pecinta Privacy Coin

March 27, 2023By adi

Plebbin, Marketplace Khusus Bitcoiner

March 27, 2023By Fara Yuniar

Yuk, Bikin Alat Asic Mining Mini Sendiri

March 26, 2023By adi

Rand Paul: Bitcoin Jadi Cadangan Devisa Dunia

October 27, 2021By adi

Bitcoin Menuju 1 Milyar, Bisa Dicapai Tahun Ini?

October 25, 2021By adi

Poster Beli Bitcoin Di Belakang Janet Yellen, 3 Detik Christian Langalis Menjadi Tenar

July 13, 2021By adi
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • Raja Kripto Gadungan, Berujung Diculik Dan Disiksa
  • Negara G7 Upayakan Bikin Regulasi Kripto Global
  • Sudah Coba Stack Duo? Wallet Bitcoin – Monero Bagi Pecinta Privacy Coin
  • Plebbin, Marketplace Khusus Bitcoiner
  • Yuk, Bikin Alat Asic Mining Mini Sendiri
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2023 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.